Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Perlambatan Ekonomi Tiongkok Hantam Jerman dan Korea Selatan

Angga Bratadharma • 31 Juli 2022 13:03
Beijing: Perlambatan ekonomi Tiongkok meluas ke negara-negara pengekspor utama di Eropa dan Asia Timur melalui penurunan permintaan barang-barang manufaktur. Kondisi itu menyebabkan Jerman dan Korea Selatan mencatat defisit langka dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.
 
Mengutip The Business Times, Minggu, 31 Juli 2022, kenaikan harga komoditas global berarti pertumbuhan impor resmi Tiongkok sebesar satu persen pada Juni dari tahun sebelumnya menyembunyikan hasil yang lebih buruk untuk barang-barang manufaktur.
 
Impor produk teknologi tinggi, barang mekanik, dan listrik turun sekitar delapan persen di bulan lalu, menurut data bea cukai Tiongkok yang baru-baru ini dirilis. Tampaknya tidak ada perbaikan bulan ini, dengan ekspor Korea Selatan ke Tiongkok turun 2,5 persen dalam 20 hari pertama di Juli.

Menurut Ekonom Pasar Negara Berkembang Asia Natixis Trinh Nguyen, penurunan ini terutama disebabkan oleh dampak penguncian yang berkepanjangan untuk mencegah infeksi covid-19, yang memukul kepercayaan konsumen dan bisnis. "Negara-negara yang terkena langsung permintaan domestik Tiongkok, terutama barang-barang manufaktur, lebih rentan," katanya.
 
Peran Tiongkok sebagai penggerak permintaan komoditas global cenderung menutupi kenyataan bahwa sebagian besar impornya adalah produk manufaktur, baik untuk pasar domestik maupun untuk perakitan menjadi produk yang kemudian diekspor.
Baca: Waduh! SWI Temukan 10 Investasi Bodong dan 100 Pinjol Ilegal

Jerman dan Korea Selatan, yang mengalami surplus perdagangan dengan Tiongkok selama sebagian besar dekade terakhir, keduanya mengalami defisit yang tidak biasa pada bulan lalu, menurut data Tiongkok dan Korea.
 
"Kemerosotan Tiongkok datang pada saat yang buruk bagi ekonomi ini karena mereka juga memiliki tagihan impor yang melebar, sementara permintaan ekspor telah turun tajam untuk pelanggan utama mereka," kata Nguyen.
 
Lebih buruk lagi bagi negara-negara tersebut, Profesor Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional John Gong mengatakan, beberapa perlambatan impor Tiongkok bersifat struktural. Ekspor kendaraan listrik Tiongkok melonjak tahun ini, dan rantai pasokan EV lebih berpusat di Tiongkok, mengurangi permintaan suku cadang mobil dari negara-negara seperti Korsel.
 
"Saya memperkirakan pemenang pandemi Korea dan Taiwan akan mengalami masa yang sangat sulit karena Tiongkok, semikonduktor, dan siklus barang global semuanya menjadi negatif," pungkas Kepala Penelitian Asia TS Lombard Rory Green.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan