"Kerja sama yang perlu ditingkatkan antara lain penguatan rantai pasok kawasan, fasilitasi perdagangan, ekonomi digital, pengembangan teknologi hijau, serta dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)," ujar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga selaku pelaksana tugas (alternate) AEM mewakili Menteri Perdagangan dalam rangkaian Pertemuan Menteri-Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) Ke-54 di Siem Reap, Kamboja, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 19 September 2022.
Pada Pertemuan Konsultasi AEM dengan Kanada ke-11, para menteri secara khusus mengapresiasi perkembangan yang telah dilakukan setelah peluncuran perundingan tahun lalu, termasuk telah dilaksanakannya putaran pertama Perundingan ASEAN-Canada FTA (ACAFTA).
"ACAFTA merupakan FTA yang sangat penting untuk ASEAN karena merupakan FTA pertama ASEAN dengan negara di kawasan Amerika. Indonesia memiliki peran strategis karena merupakan Country Coordinator dan Ketua Perunding. Kami berkomitmen untuk terus mendorong kemajuan perundingan sehingga target penyelesaian secara substansial pada tahun depan dapat tercapai," tegas Jerry.
Baca juga: RCEP Dorong Implementasi Penuh dan Percepatan Pendirian Sekretariat di Jakarta |
Pada kesempatan ini, Indonesia juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan negara mitra yaitu Australia, Hong Kong, Rusia, Kanada, serta dengan asosiasi pelaku usaha seperti US-ABC, dan IndoCham.
Wamendag menambahkan, dalam pertemuan dengan Australia, kedua pihak sepakat untuk bersikap pragmatis untuk mendorong penyelesaian perundingan upgrading ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) dan untuk meningkatkan kerja sama melalui proses reviu Perjanjian Kemitraan Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA) tahun depan.
"Sementara, Hong Kong menyampaikan ketertarikannya bergabung dengan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP). Sedangkan, dengan Kanada, kami sepakat diskusi perlu terus diintensifkan untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan, termasuk pada isu-isu baru seperti tenaga kerja, lingkungan, dan inclusive trade," jelas Jerry.
Secara umum, rangkaian pertemuan bilateral membahas berbagai upaya penguatan kerja sama ekonomi Indonesia dengan berbagai pihak, baik dalam konteks bilateral, maupun regional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News