"Menghadapi meningkatnya ketidakpastian, negara-negara perlu meningkatkan ketahanan dengan meningkatkan perdagangan, investasi lintas batas, dan jaringan rantai pasok," kata Sri Mulyani pada Pertemuan Tahunan Ke-57 Asian Development Bank (ADB) di Tbilisi, Georgia, AS, akhir pekan lalu seperti dalam pernyataan ADB yang dilansir Antara, Rabu, 8 Mei 2024.
Sri Mulyani mengatakan meningkatnya konflik dan ketegangan geopolitik dapat mengganggu rantai pasokan dan meningkatkan volatilitas harga komoditas, sementara fragmentasi geoekonomi dapat membalikkan manfaat integrasi ekonomi global.
"Di tengah kondisi ini, upaya dan kerja sama kolektif negara-negara sangat penting untuk mewujudkan tatanan global yang lebih inklusif dan kooperatif," ujar dia.
Baca juga: Sri Mulyani Girang Ekonomi RI Tetap Kuat Meski Diterpa Ketidakpastian Global |
Sebagai salah satu bank pembangunan multilateral, ia mendesak ADB untuk tetap waspada dan responsif dalam mendukung anggotanya mengatasi tantangan yang ada dan menerapkan langkah-langkah yang lebih nyata yang bertujuan untuk memperkuat stabilitas keuangan global.
Selain itu, di dalam Business Session Dewan Gubernur ADB tersebut, Sri Mulyani juga menyampaikan Indonesia berhasil mencatatkan kinerja perekonomian yang baik di tengah ketidakpastian global.
Ia menuturkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sebesar 5,05 persen pada 2023, terutama didukung oleh permintaan domestik yang kuat dan inflasi yang moderat. Prospek ekonomi Indonesia juga dinilai tetap kuat ke depan.
"Secara keseluruhan, kami masih optimis bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5,2 persen pada 2024, yang menggarisbawahi komitmen negara terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id