baca juga: Ramai-Ramai Hijrah ke Negeri Singa |
Menurut perkiraan awal yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura capaian ini adalah pembalikan dari kontraksi 0,4 persen pada kuartal pertama, mencegah risiko resesi teknis yang didefinisikan sebagai dua kontraksi kuartal ke kuartal berturut-turut.
Perkiraan PDB lanjutan untuk kuartal kedua sebagian besar dihitung dari data pada April dan Mei, dua bulan pertama kuartal kedua.
"Mereka dimaksudkan sebagai indikasi awal pertumbuhan PDB pada kuartal tersebut dan dapat direvisi ketika data yang lebih komprehensif tersedia," kata MTI, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 14 Juli 2023.
Sektor manufaktur mengalami kontraksi sebesar 7,5 persen tahun ke tahun di kuartal kedua, memburuk dari kontraksi 5,3 persen di kuartal sebelumnya.
"Pelemahan kinerja sektor tersebut disebabkan oleh penurunan output di semua klaster manufaktur, kecuali klaster teknik transportasi," kata MTI.
Pada basis penyesuaian musim kuartal-ke-kuartal, sektor ini menyusut pada laju yang lebih lambat sebesar 1,3 persen pada kuartal kedua, dibandingkan dengan kontraksi 4,5 persen pada kuartal sebelumnya.
Sektor konstruksi tumbuh sebesar 6,6 persen tahun ke tahun di kuartal kedua, melanjutkan pertumbuhan 6,9 persen di kuartal pertama. Pertumbuhan didukung oleh ekspansi dalam output konstruksi sektor publik dan swasta.
Berdasarkan penyesuaian musim kuartal ke kuartal, sektor ini berkembang sebesar 2,6 persen pada kuartal kedua, meningkat dari pertumbuhan 0,3 persen pada kuartal sebelumnya.
Di antara sektor jasa, perdagangan grosir dan eceran serta sektor transportasi dan penyimpanan secara kolektif tumbuh sebesar 2,6 persen tahun ke tahun pada kuartal kedua, berbalik dari kontraksi 0,7 persen pada kuartal sebelumnya. Semua sektor dalam grup berkembang selama kuartal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News