HLPD merupakan forum diskusi strategis mengenai tujuan dan trayektori pembangunan prioritas Indonesia. Sejak 2020, Indonesia melalui Kemenkeu bersama ADB secara rutin menyelenggarakan HLPD. Sebelumnya, ADB CPS untuk Indonesia 2020-2024 ditujukan untuk pembangunan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
"ADB mengapresiasi upaya Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global saat ini, seperti respons terhadap pandemi, berbagai reformasi untuk mencapai transformasi ekonomi, serta reformasi dalam menangani perubahan iklim, transisi energi, dan pertumbuhan hijau," kata Wakil Presiden ADB Ahmed M. Saeed dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 30 Juli 2023.
Di Indonesia, sambungnya, 80 persen dari bencana yang terjadi disebabkan oleh kerusakan alam akibat perubahan iklim. Sebanyak 60 persen populasi Indonesia hidup di dekat dan daerah pesisir atau di pulau-pulau kecil, dengan berbagai ancaman terhadap habitat dan ketahanan pangan daerah tersebut terus meningkat.
Untuk mengatasi ancaman perubahan iklim yang juga terjadi di tingkat global tersebut, dibutuhkan sebuah program pembiayaan campuran regional yang transformatif. Salah satu contohnya adalah Indonesia sebagai pelopor tengah melanjutkan implementasi dari Mekanisme Transisi Energi atau Energy Transition Mechanism (ETM) dan menerapkan inisiasi perdagangan karbon dengan dukungan dari ADB.
Untuk memastikan transisi energi yang adil dan terjangkau, Indonesia dan ADB serta mitra pembangunan lainnya juga membentuk sekretariat Just Energy Transition Program (JETP) yang akan memberikan dukungan kelembagaan dan dukungan pada tahapan implementasi.
Baca juga: ADB: Ekonomi Negara di Asia dan Pasifik Terus Pulih |
Kerja sama hampir seribu proyek
Diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara pendiri sekaligus anggota dan pemegang saham terbesar keenam Asian Development Bank (ADB). Indonesia juga turut berperan dalam menentukan arah kebijakan ADB ke depan.
Sejak ADB berdiri pada 1966, Indonesia bahkan telah bekerja sama dalam 996 proyek atau setara dengan nilai USD46,6 miliar.
Saat ini, kerja sama antara ADB dengan Indonesia yang masih berlangsung bernilai USD4,1 miliar meliputi pembiayaan dengan biaya pinjaman (cost of fund) di bawah tarif pasar, hibah, bantuan teknis, pinjaman dan investasi di sektor swasta, serta pembiayaan perdagangan dan penjaminan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News