Ilustrasi. FOTO: Haidar Mohammed Ali/AFP
Ilustrasi. FOTO: Haidar Mohammed Ali/AFP

Prospek Permintaan Naik, Harga Minyak Dunia Melonjak

Antara • 02 November 2021 07:30
New York: Minyak menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena ekspektasi permintaan yang kuat dan keyakinan kelompok produsen utama tidak akan membuka keran terlalu cepat. Hal itu membantu membalikkan kerugian awal yang disebabkan oleh pelepasan cadangan bahan bakar oleh konsumen energi dunia nomor satu Tiongkok.
 
Mengutip Antara, Selasa, 2 November 2021, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember menguat 99 sen atau 1,1 persen, menjadi USD84,71 per barel setelah mencapai terendah sesi di USD83,03.
 
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember terangkat 84 sen atau 0,6 persen, menjadi USD84,05 per barel, setelah sebelumnya jatuh ke USD82,74.

Sebuah jajak pendapat menunjukkan bahwa harga minyak diperkirakan akan bertahan mendekati USD80 pada akhir tahun, karena persediaan yang terbatas dan tagihan gas yang lebih tinggi mendorong peralihan ke minyak mentah untuk digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
 
Minyak reli ke tertinggi multi-tahun minggu lalu, dibantu oleh kebangkitan permintaan pasca-pandemi dan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+, tetap berpegang pada peningkatan produksi bulanan bertahap sebesar 400 ribu barel per hari (bph), meski ada permintaan untuk lebih banyak minyak dari konsumen utama.

OPEC

Peningkatan produksi minyak OPEC pada Oktober tidak mencapai kenaikan yang direncanakan berdasarkan kesepakatan dengan sekutu, survei Reuters menemukan pada Senin, karena pemadaman paksa di beberapa produsen kecil mengimbangi pasokan yang lebih tinggi dari Arab Saudi dan Irak.
 
OPEC+ yang akan bertemu pada Kamis, 4 November, membahas rencananya tentang produksi minyak mentah. Grup ini secara bertahap mengurangi rekor pengurangan produksi yang dibuat tahun lalu. "Diragukan apakah OPEC+ akan meningkatkan produksi minyaknya ke tingkat yang lebih besar," kata Analis Energi Commerzbank Research Carsten Fritsch.
 
"Komentar yang dibuat oleh dua negara terkemuka dalam aliansi, Arab Saudi dan Rusia, menunjukkan bahwa produksi pada Desember akan ditingkatkan seperti yang direncanakan sebesar 400 ribu barel per hari. Dua kelas berat lainnya -Irak dan Kuwait- baru-baru ini menyatakan pandangan yang sama," kata dia.
 
Presiden AS Joe Biden mendesak negara-negara penghasil energi utama G20 dengan kapasitas cadangan untuk meningkatkan produksi guna memastikan pemulihan ekonomi global yang lebih kuat, bagian dari upaya luas untuk menekan OPEC+ untuk meningkatkan pasokan.
 
Harga minyak naik meskipun Tiongkok mengatakan dalam pernyataan resmi yang langka bahwa mereka telah merilis cadangan bensin dan solar untuk meningkatkan pasokan pasar dan mendukung stabilitas harga di beberapa wilayah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan