Ekonomi Rusia. Foto: AFP.
Ekonomi Rusia. Foto: AFP.

Rusia Larang Penjualan Minyak ke Negara Sekutu

Antara • 28 Desember 2022 21:41
Moskow: Rusia mengumumkan akan melarang penjualan minyak ke negara-negara yang mematuhi batasan harga yang diberlakukan bulan ini oleh Barat. Ini sekaligus tanggapan untuk langkah paling dramatis yang diambil sejauh ini untuk membatasi kemampuan Moskow untuk meningkatkan dana untuk perangnya di Ukraina.
 
Dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 28 Desember 2022, di bawah batas harga, yang mulai berlaku pada 5 Desember 2022 pedagang minyak harus berjanji untuk tidak membayar di atas USD60 per barel untuk minyak lintas laut Rusia untuk mempertahankan akses ke pembiayaan Barat seperti aspek penting pengiriman global seperti asuransi.
 
baca juga: Zelensky Tegaskan Tahun Depan Krusial bagi Ukraina

Batas tersebut telah ditetapkan mendekati harga saat ini untuk minyak Rusia, tetapi jauh di bawah harga saat Rusia dapat menjualnya di sebagian besar tahun lalu. Rusia adalah pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi, dan gangguan apa pun terhadap penjualannya akan berdampak luas pada pasokan energi global.
 
Sebuah keputusan dari Presiden Rusia Vladimir Putin, yang diterbitkan di portal pemerintah dan situs web Kremlin, disajikan sebagai tanggapan langsung terhadap tindakan yang tidak bersahabat dan bertentangan dengan hukum internasional oleh Amerika Serikat dan negara asing serta organisasi internasional yang bergabung dengan mereka.

Larangan Kremlin akan menghentikan penjualan minyak mentah ke negara-negara yang berpartisipasi dalam pembatasan harga dari 1 Februari hingga 1 Juli 2023. Larangan terpisah atas produk minyak sulingan seperti bensin dan solar akan berlaku pada tanggal yang akan ditetapkan oleh pemerintah. Putin akan memiliki wewenang untuk mengesampingkan langkah-langkah tersebut dalam kasus-kasus khusus.
 
Batas harga Barat, yang tidak terlihat bahkan di masa Perang Dingin antara Barat dan Uni Soviet, ditujukan untuk melumpuhkan pundi-pundi negara Rusia dan upaya militer Moskow di Ukraina. tanpa mengganggu pasar dengan benar-benar menghalangi pasokan Rusia.
 
Menurut Menteri Keuangan Anton Siluanov, defisit anggaran Rusia bisa lebih besar dari yang direncanakan 2 persen dari PDB pada 2023 karena batas harga minyak menekan pendapatan ekspor Rusia. Hal ini sekaligus sebagai rintangan fiskal tambahan untuk Moskow karena menghabiskan banyak uang untuk kampanye militernya di Ukraina.
 
Beberapa analis mengatakan pembatasan itu akan memiliki sedikit dampak langsung pada pendapatan minyak yang diperoleh Moskow, karena harga minyak Rusia telah jatuh mendekati itu. Tapi itu bisa membatasi kemampuan Moskow untuk mendapatkan keuntungan dari guncangan harga di masa depan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan