Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

Harga Minyak Naik Kembali Naik Akibat Pelemahan Dolar AS dan Ancaman Pasokan Rusia

Antara • 10 September 2022 07:06
New York: Harga minyak melonjak sekitar empat persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), akibat pelemahan dolar AS, serta adanya pengurangan dan ancaman pasokan dari Rusia.
 
Peningkatan harga minyak itu terjadi meskipun kontrak berjangka mencatat penurunan mingguan kedua karena kenaikan suku bunga yang agresif dan pembatasan covid-19 Tiongkok yang menekan prospek permintaan.
 
Malansir Antara, Sabtu, 10 September 2022, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober terangkat USD3,25 atau 3,9 persen, menjadi USD86,79 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara minyak mentah berjangka brent untuk pengiriman November bertambah USD3,69 atau 4,1 persen menjadi  USD92,84 per barel di London ICE Futures Exchange.
 
Baca juga: Wakil PM: Produksi Minyak Rusia Dapat Ditingkatkan di 2022 

Meskipun membukukan kenaikan tajam pada Jumat, 9 September 2022, kekhawatiran permintaan membuat harga minyak lebih rendah dalam seminggu. WTI mencatat kerugian mingguan 0,1 persen, sedangkan brent turun 0,2 persen, berdasarkan kontrak bulan depan.
 
Mata uang AS melemah pada Jumat, 9 September 2022 setelah reli baru-baru ini, memberikan daya apung pada minyak. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,64 persen menjadi 109,0030 pada akhir perdagangan.
 
Asal tau saja, secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS.
 
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengancam akan menghentikan ekspor minyak dan gas ke Eropa jika pembatasan harga diberlakukan dan pemotongan kecil untuk rencana produksi minyak OPEC+ yang diumumkan minggu ini juga mendukung harga.
 
"Selama beberapa bulan mendatang, Barat harus menghadapi risiko kehilangan pasokan energi Rusia dan melonjaknya harga minyak," kata pialang minyak PVM Stephen Brennock.
 
Sementara itu, Kota Chengdu memperpanjang penguncian untuk sebagian besar dari lebih dari 21 juta penduduknya pada Kamis, 8 September 2022, sementara jutaan lainnya di bagian lain Tiongkok diberitahu untuk menghindari perjalanan selama liburan mendatang.
 
Pasar mengabaikan lonjakan tak terduga dalam stok minyak mentah AS. Badan Informasi Energi AS melaporkan persediaan minyak mentah komersial negara itu meningkat sebesar 8,8 juta barel selama pekan yang berakhir 2 September.
 
Analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan pasokan minyak mentah AS menunjukkan penurunan 1,8 juta barel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan