"Pasar negara berkembang dan negara berkembang telah menekankan, sangat penting mereka memiliki kesempatan untuk mendorong pertumbuhan dan lapangan kerja berdasarkan ekonomi global yang lebih terintegrasi," kata Georgieva, dilansir Xinhua, Senin, 17 Oktober 2022.
Itu juga pesan yang datang dari ekonomi kecil maju, kata Georgieva, mengacu pada pertemuan Komite Moneter dan Keuangan Internasional (IMFC), komite penasihat kebijakan Dewan Gubernur IMF.
"Suasana utama di ruangan itu adalah kita tidak mungkin membiarkan fragmentasi terjadi karena semua orang akan menjadi lebih miskin, tetapi itu akan menghancurkan bagi berpenghasilan rendah dan, untuk pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang," kata kepala IMF.
Baca juga: Dunia Hadapi Risiko Fragmentasi, Menkeu: Harus Terapkan 4 Prioritas |
Georgieva mengatakan simulasi menunjukkan untuk ekonomi maju, fragmentasi ekonomi global akan berarti hilangnya dua persen dari output. Sedangkan untuk pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang, bisa 10 sampai 15 persen.
Wakil Presiden pertama Spanyol dan menteri ekonomi dan digitalisasi, Nadia Calvino, yang merupakan ketua IMFC, juga menyoroti risiko fragmentasi.
Dalam Pernyataan Ketua Pertemuan ke-46 IMFC, Calvino mengatakan ekonomi global tunduk pada peningkatan risiko fragmentasi dan IMFC mengulangi seruannya untuk kerja sama internasional yang lebih besar untuk mencegah fragmentasi dan menjaga integrasi ekonomi global.
Melihat ke belakang, Georgieva mencatat ekonomi terintegrasi menyebabkan tiga kali lipat ekonomi dunia dalam beberapa dekade terakhir, di mana pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang empat kali lipat, dan ekonomi maju dua kali lipat.
"Jadi jika kita ingin memiliki masa depan yang aman, kita perlu mempertahankan efisiensi yang berasal dari ekonomi terintegrasi," kata Georgieva.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News