Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Perang Ukraina Buat Rusia Hadapi Penurunan Tajam di Pendapatan Riil

Angga Bratadharma • 30 Oktober 2022 11:31
Beijing: Sebuah studi oleh dua akademisi Tiongkok menunjukkan Rusia menghadapi penurunan tajam dan berkepanjangan dalam pendapatan riilnya. Hal itu karena sanksi internasional atas invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina meninggalkan bekas luka yang dalam pada ekonominya.
 
"Pemutusan hubungan perdagangan dan akses ke produksi multinasional dapat memotong pendapatan riil hampir 12 persen dan mengakibatkan penurunan permanen dalam produk domestik bruto riil untuk Rusia," kata Xiayi Du dan Zi Wang dari Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanghai, dilansir dari The Business Times, Minggu, 30 Oktober 2022.
 
"Kehilangan kesejahteraan ini terutama disebabkan oleh hilangnya akses ke barang-barang akhir," kata mereka, dalam laporan studi yang diterbitkan dalam jurnal Economics Letters.

Salah satu penilaian paling suram hingga saat ini tentang dampak dari perang Putin adalah efek isolasi di Rusia dari semua ekonomi kecuali Tiongkok, mitra dagang terbesarnya. Sementara Tiongkok belum bergabung dengan hukuman atas risiko jatuhnya sanksi sekunder sehingga mungkin masih membatasi hubungan bisnis.
Baca: Pemerintah Genjot Industri Komputer Naikkan TKDN

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah mendorong melalui putaran sanksi berulang sejak invasi 24 Februari dengan memberlakukan pembatasan yang sekarang meluas dari energi hingga keuangan dan mendorong ratusan perusahaan asing untuk pergi.
 
Meskipun ekonomi Rusia telah menyesuaikan dan kemungkinan mengalami resesi yang lebih dangkal daripada yang ditakuti sebelumnya, namun kerusakan dalam jangka panjang tetap lebih tidak pasti dan lebih sulit untuk diukur.
 
Para ekonom Tiongkok menemukan Rusia akan mempertahankan kerugian kesejahteraan yang lebih kecil tetapi masih substansial hampir 10 persen jika sanksi hanya memengaruhi perdagangan dan membiarkan hubungan produksi tetap utuh.
 
"Produksi multinasional penting dalam memahami dampak sanksi ekonomi. Kita harus lebih memerhatikan berita baru-baru ini yang menunjukkan bahwa banyak perusahaan multinasional Barat telah menarik diri dari Rusia sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan