Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda. AFP PHOTO/Daniel ROLAND
Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda. AFP PHOTO/Daniel ROLAND

Pandemi Covid-19 Berlanjut, BoJ: Sulit Mencapai Target Inflasi

Angga Bratadharma • 28 September 2021 10:29
Tokyo: Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda mengaku akan terus fokus untuk meredam pukulan ekonomi akibat pandemi virus korona. Sikap itu diambil lantaran masih ada ketidakpastian dan inflasi yang terus diupayakan mencapai target bank sentral di angka dua persen.
 
"Pendanaan perusahaan tetap parah untuk pengecer yang terkena krisis kesehatan," kata Kuroda, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 28 September 2021.
 
Kondisi itu menandakan kesiapan bank sentral untuk memperpanjang batas waktu Maret 2022 saat ini terkait berbagai program bantuan pandemi. Permintaan domestik yang lambat dan keengganan perusahaan untuk membebankan biaya bahan baku yang lebih tinggi kepada konsumen kemungkinan akan membuat rebound inflasi tetap moderat.

"Memang benar ekonomi Jepang telah tertahan oleh gelombang covid-19 yang berturut-turut. Menjadi cukup sulit untuk mencapai target inflasi dua persen kami," kata Kuroda, dalam pidatonya dengan para pemimpin bisnis di Osaka, Jepang barat.
 
Pernyataan Kuroda mengartikan BoJ akan tertinggal jauh di belakang bank sentral utama lainnya dalam menarik dukungan moneter besar-besaran. Tidak seperti ekonomi earat, inflasi konsumen Jepang tetap berada di sekitar nol karena permintaan yang lemah membuat perusahaan tidak menanggung kenaikan biaya dari inflasi komoditas dan gangguan pasokan.
 
Kuroda mengatakan pemulihan ekonomi Jepang akan menguat karena produsen terus mendapatkan keuntungan dari permintaan luar negeri yang kuat. Sementara kekurangan cip dan penutupan pabrik akibat pandemi kemungkinan memperlambat ekspor dan produksi.
 
"Kemacetan pasokan seperti itu semoga mereda pada akhir tahun. Tetapi setiap kenaikan inflasi akan moderat karena perusahaan Jepang cenderung menyerap kenaikan biaya dengan mengorbankan margin yang menyempit, dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di luar negeri," kata Kuroda.
 
Ia menegaskan kunci dari persoalan itu adalah adalah seberapa cepat konsumsi akan pulih dari pukulan pandemi. "Mengingat tingginya ketidakpastian prospek akibat penyebaran varian Delta, BoJ harus terus fokus merespons pandemi untuk saat ini," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan