Langkah tersebut adalah kedua kalinya dalam beberapa tahun saat pemerintah berusaha menaikkan pagu utangnya. Pada 2020, pagu utang dinaikkan menjadi 60 persen dari PDB, peningkatan pertama sejak Juli 2009.
"Kabinet juga telah mengusulkan untuk meningkatkan ukuran dana covid-19 pemerintah menjadi RM110 miliar (35,5 miliar dolar Singapura) dari RM65 miliar," kata Tengku Zafrul, dilansir dari The Business Times, Kamis, 16 September 2021.
Proposal tersebut akan diajukan ke Parlemen pada Oktober 2021 untuk disetujui dan ditujukan guna memperkuat sistem kesehatan masyarakat, meningkatkan langkah-langkah bantuan sosial, dan memberikan dukungan kepada bisnis.
"Kementerian Keuangan juga telah mengarahkan bank untuk melihat ke dalam penghapusan pembayaran bunga guna peminjam berpenghasilan rendah yang telah menerima moratorium pinjaman mereka," tuturnya.
Malaysia memangkas prospek pertumbuhan ekonomi di 2021 sebanyak dua kali di tahun ini karena tindakan penguncian virus korona baru mengurangi pemulihannya. Kini pemerintah memperkirakan ekonomi akan tumbuh 3-4 persen, turun dari proyeksi sebelumnya 6-7,5 persen.
Pemerintah berencana untuk mengajukan Anggaran untuk 2022 bulan depan, yang bertujuan memprioritaskan pemulihan dan reformasi pascapandemi. Sejauh ini, pemerintah berupaya memerangi efek negatif dari pandemi covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News