Emas dunia. Foto: AFP.
Emas dunia. Foto: AFP.

Harga Emas Dunia Digempur Redanya Pasar Tenaga Kerja The Fed

Arif Wicaksono • 11 Juli 2024 09:06
New York: Emas dunia naik pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas dunia naik setelah pernyataan The Fed pasar tenaga kerja sudah mereda.
 
baca juga:  Harga Emas Dunia Naik ke Level USD2.363/Ons

Dikutip dari Investing.com, laju emas dunia acuan XAU/USD bergerak naik 0,09 persen ke level USD2.373 per ons pembukaan perdagangan Kamis, 11 Juli 2024. Emas dunia sudah naik 22,99 persen dalam setahun.
 
Komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell kepada Dewan Perwakilan Rakyat AS hari ini tidak mengandung kejutan kebijakan moneter yang bersifat hawkish. Hal ini merupakan hal yang bersahabat bagi pasar logam, begitu pula dengan melemahnya indeks dolar AS.  
 
Powell mengatakan pasar tenaga kerja AS telah mendingin secara signifikan yang selanjutnya memicu spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya pada akhir tahun ini.

Pelaku pasar memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan terjadi pada bulan September. Para pedagang dan investor kini menunggu indeks harga konsumen AS bulan Juni pada hari Kamis dan indeks harga produsen Juni pada Jumat. Kedua laporan tersebut diperkirakan menunjukkan angka inflasi AS yang tetap terkendali.

Bank sentral akan tambah cadangan emas

Laporan Dow Jones Newswires hari ini berjudul Bank-bank sentral diperkirakan akan terus menambah cadangan emas. Analis Citi memperkirakan sekitar 1.100 metrik ton emas akan dibeli oleh bank sentral tahun ini. Itu akan naik sekitar enam persen dari tahun lalu.
 
Pasar luar utama saat ini melihat indeks dolar AS sedikit lebih rendah. Harga minyak mentah Nymex lebih tinggi dan diperdagangkan sekitar USD82,50 per barel. Patokan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun saat ini adalah 4,286 persen.
 
Meskipun emas berada dalam fase konsolidasi saat ini, dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Rabu, analis komoditas di Citi mengatakan permintaan emas yang kuat pada paruh kedua tahun ini dapat mendorong harga mencapai USD2.600 per ons.
 
Berdasarkan pemodelan mereka, para analis memperkirakan bank sentral akan membeli sekitar 1.100 ton tahun ini, peningkatan sebesar 5,8 persen dibandingkan tahun lalu, dengan kemungkinan melebihi 1.250 ton dalam skenario bullish.
 
Pandangan Citi ini muncul setelah data cadangan devisa dari Bank Rakyat Tiongkok menunjukkan pihaknya tidak menambah cadangan emasnya selama dua bulan berturut-turut. Meskipun ada perubahan ini, para analis mencatat bahwa permintaan emas sektor resmi telah stabil pada rekor 28 hingga 30 persen dari produksi tambang emas sejak 2022.
 
Citi melihat permintaan berpotensi meningkat menuju 35 persen dalam skenario bull case pada tahun depan karena perang dagang dan kekhawatiran tentang kebijakan fiskal AS. Dalam kondisi ini, bank melihat harga emas diperdagangkan antara USD2.800 dan USD3.000 per ons pada pertengahan 2025.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan