Ilustrasi para pekerja di jalanan New York, AS. Foto: AFP.
Ilustrasi para pekerja di jalanan New York, AS. Foto: AFP.

Tingkat Pengangguran AS Naik hingga 4% di Mei 2024

Husen Miftahudin • 08 Juni 2024 08:39
Washington: Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan, pengusaha di AS menambah 272 ribu pekerjaan lebih dari perkiraan pada Mei, dengan tingkat pengangguran meningkat hingga 4,0 persen.
 
Tren ketenagakerjaan terus meningkat di beberapa industri, terutama di bidang kesehatan; pemerintah; waktu luang dan keramahtamahan; serta layanan profesional, ilmiah, dan teknis.
 
Dikutip dari Xinhua, Sabtu, 8 Juni 2024, total pekerjaan non-pertanian meningkat sebesar 272 ribu pada Mei, lebih tinggi dari rata-rata kenaikan bulanan sebesar 232. ribu selama 12 bulan sebelumnya.
 
Perubahan total pekerjaan non-pertanian untuk Maret direvisi turun sebesar 5.000, menjadi kenaikan sebesar 310 ribu, dan perubahan untuk April direvisi turun sebesar 10 ribu, menjadi kenaikan sebesar 165 ribu.
 
Dengan revisi ini, jumlah lapangan kerja pada Maret dan April jika digabungkan menjadi 15 ribu lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya.
 
Baca juga: Ekonomi AS Tumbuh Melambat, 'Otot' Dolar Mulai Kendor
 

Tingkat pengangguran cetak rekor tertinggi

 
Pada Februari, tingkat pengangguran meningkat menjadi 3,9 persen, tingkat tertinggi dalam dua tahun terakhir, sebelum turun sedikit menjadi 3,8 persen pada Maret. Pada April, tingkat pengangguran kembali naik tipis menjadi 3,9 persen.
 
Biro tersebut sebelumnya mencatat tingkat pengangguran berada dalam kisaran sempit 3,7 persen hingga 3,9 persen sejak Agustus 2023. Tingkat pengangguran terbaru sebesar 4,0 persen merupakan angka tertinggi sejak Januari 2022.
 
"Tingkat pengangguran yang meningkat menyebabkan kegelisahan bagi para ekonom ketenagakerjaan karena khawatir pasar tenaga kerja akan mengalami penurunan," menurut laporan The New York Times.
 
"Data ketenagakerjaan hari ini kemungkinan akan membuat The Fed dalam mode wait-and-see pada pertemuannya minggu depan," tulis Sarah House dan Michael Pugliese, ekonom di Wells Fargo Securities, dalam sebuah catatan.
 
Para pengambil kebijakan perlu melihat beberapa laporan inflasi yang lebih lambat selama musim panas untuk mulai menurunkan suku bunga pada musim gugur, dan semua perhatian kini tertuju pada laporan CPI minggu depan, yang akan dirilis pada hari yang sama dengan kesimpulan pertemuan FOMC.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan