Wallstreet. Foto : AFP.
Wallstreet. Foto : AFP.

Selera Investor Naik Lagi, Nasdaq dan S&P 500 Menguat

Arif Wicaksono • 12 April 2024 09:28
New York: Laju Wall Street menguat pada penutupan perdagangan kemarin (Jumat WIB). Bursa saham Paman Sam menyambut positif lemahnya data terbaru Amerika Serika (AS) yang memberikan sinyal pemangkasan suku bunga lagi.
 
baca juga: Tren Penurunan Suku Bunga Menciut, Wall Street Melemah

Melansir CNBC International, Jumat, 12 April 2024, indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,01 persen. Indeks komposit Nasdaq naik 1,68 persen. Indeks komposit S&P500 naik 0,74 persen.
 
Saham-saham yang mengalami kenaikan adalah Apple Inc, Nike Inc, Paramount Global, Intel Corp, serta Amazon.com. Sementara itu saham-saham yang melemah adalah United Health, Travelers Company, Fastenal Co, Global Life Inc, serta Carmax Inc.
 
Pelaku pasar awalnya memperkirakan Federal Reserve AS akan mulai menurunkan suku bunganya pada Juni, dengan penurunan lebih lanjut diperkirakan terjadi pada akhir tahun ini. Menurut perhitungan CME Group para pedagang kini memperkirakan penurunan suku bunga pertama pada September 2024.

Namun laju Wall Street mendapatkan dukungan setelah laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) naik 0,2 persen bulan ke bulan di Maret, dibandingkan dengan kenaikan 0,3 persen yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
 
Sebelumnya, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) naik 0,4 persen secara bulanan di Maret, dibandingkan dengan kenaikan 0,3 persen yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Kemungkinan pengurangan pertama suku bunga The Fed

Sebelum rilis tersebut, kemungkinannya mendukung pengurangan pertama yang terjadi pada Juni, dengan total tiga pengurangan sejalan dengan proyeksi dot plot yang dirilis setelah pertemuan Maret.
 
"Diskusi dalam pertemuan tersebut menunjukkan hampir semua peserta menilai bahwa akan tepat untuk memindahkan kebijakan ke posisi yang tidak terlalu ketat pada tahun ini jika perekonomian berkembang sesuai perkiraan mereka. Untuk mendukung pandangan ini, mereka mencatat proses disinflasi terus berlanjut dalam jalur yang secara umum diperkirakan tidak merata," tegas dia.
 
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan kelima berturut-turut pada Kamis. Namun menegaskan pernyataannya mengenai potensi penurunan suku bunga di masa depan. Menurut data LSEG perkiraan pasar saat ini menunjukkan penurunan sebesar 25 basis poin pada Juni.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan