Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Rebound, Ekonomi Jepang Diramal Melesat 6,1% di Kuartal IV-2021

Angga Bratadharma • 17 Desember 2021 12:02
Tokyo: Jajak pendapat para ekonom menunjukkan ekonomi Jepang kemungkinan tumbuh tajam pada kuartal IV-2021 dan tiga bulan pertama tahun depan. Hal itu karena aktivitas konsumen dan perusahaan diperkirakan pulih dari tekanan yang disebabkan oleh pandemi covid-19.
 
Mengutip Channel News Asia, Jumat, 17 Desember 2021, tetapi ekonomi terbesar ketiga di dunia itu menghadapi ketidakpastian dari kenaikan harga bahan mentah dan energi secara global, dengan hampir semua analis memperingatkan bahwa perubahan harga seperti itu akan berdampak merusak.
 
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang diramal untuk tumbuh 6,1 persen secara tahunan di kuartal IV-2021 atau jauh lebih kuat dari kenaikan 5,1 persen yang diproyeksikan dalam jajak pendapat bulan lalu. Hal itu menurut perkiraan median dari hampir 40 ekonom.

Kebangkitan itu mengikuti kemerosotan 3,6 persen pada kuartal ketiga dan akan disambut oleh para pembuat kebijakan yang berharap melihat ekonomi terus terlepas dari hambatan akibat krisis kesehatan. Kondisi tersebut setelah pencabutan pembatasan pandemi menyusul lonjakan musim panas dalam kasus covid-19.
 
"Tentu saja sulit membayangkan konsumsi akan pulih ke tingkat sebelum virus korona sekaligus. Peningkatan jumlah orang yang keluar kemungkinan mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi kuartal ini, bahkan dengan belanja jasa tetap lebih rendah daripada sebelum krisis," kata Ekonom Senior Fukoku Mutual Life Insurance Toshiaki Ono.
 
Pertumbuhan diperkirakan mencapai 4,9 persen secara tahunan pada kuartal pertama 2022, lebih baik dari ekspansi 4,2 persen yang diproyeksikan dalam jajak pendapat bulan lalu, jajak pendapat 3-15 Desember menunjukkan.

Meluncurkan paket pengeluaran

Pemerintah meluncurkan paket pengeluaran USD490 miliar bulan lalu karena berupaya mengimbangi dampak dari pandemi, bertentangan dengan tren global pelonggaran stimulus mode krisis. Analis telah menyatakan harapan konsumsi swasta, yang menyumbang lebih dari setengah dari PDB, akan mendapat manfaat dari paket pengeluaran pemerintah.
 
Namun, perkiraan jajak pendapat median untuk tahun fiskal saat ini diturunkan menjadi 2,8 persen dari 3,1 persen yang terlihat bulan lalu, sedangkan tahun fiskal berikutnya dinaikkan menjadi 3,1 persen dari 2,8 persen.
 
Harga konsumen inti, yang mengecualikan harga makanan segar yang bergejolak, diperkirakan naik 0,8 persen pada tahun fiskal berikutnya, dibandingkan dengan kenaikan 0,7 persen yang diproyeksikan bulan lalu, jajak pendapat menunjukkan. Itu akan mengikuti pembacaan datar tahun fiskal sekarang ini, tidak berubah dari bulan lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan