Ilustrasi. Foto: AFP/Spencer Platt.
Ilustrasi. Foto: AFP/Spencer Platt.

Saham-saham AS Tebar Cuan, S&P Cetak Rekor Nyaris ke Level 5.000!

Husen Miftahudin • 08 Februari 2024 08:19
New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mencerna aliran masuk baru pendapatan kuartalan dengan sekitar dua pertiga dari laporan perusahaan S&P 500 kini masuk.
 
Dikutip dari Xinhua, Kamis, 8 Februari 2024, Dow Jones Industrial Average naik 156,00 poin atau 0,40 persen menjadi 38.677,36. S&P 500 bertambah 40,83 poin atau 0,82 persen menjadi 4.995,06, mendekati level 5.000 untuk pertama kalinya. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 147,65 poin atau 0,95 persen menjadi 15.756,64.
 
Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor teknologi dan sektor konsumen memimpin kenaikan dengan masing-masing bertambah 1,43 persen dan 1,13 persen. Sementara itu, sektor konsumsi bahan pokok dan real estat memimpin penurunan dengan masing-masing turun 0,08 persen dan 0,06 persen.
 
Investor mencerna pendapatan dari CVS Health, Uber, dan Roblox pada Rabu, sementara Disney dan PayPal akan melaporkan laporannya setelah pasar saham tutup. Hasil pendapatan rata-rata mengalahkan ekspektasi Wall Street.
 
"Hal ini didorong oleh pendapatan, namun berdampak pada perusahaan lain yang mungkin belum mengumumkannya. Mereka semakin terpuruk. Beberapa hal yang kita alami tahun ini adalah masyarakat tidak ingin ketinggalan seperti tahun lalu," kata Kim Forrest, kepala investasi Bokeh Capital.
 
Baca juga: IHSG Parkir di Zona Merah Jelang Long Weekend
 

Perkiraan penurunan suku bunga Fed

 
Sementara itu, investor saat ini memperkirakan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga pada Mei, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
 
"Sejujurnya, perkiraan saya tidak pasti. Itu sebabnya saya pikir adalah ide yang masuk akal untuk bersabar," kata Presiden Fed Richmond Tom Barkin.
 
"Saya dapat menceritakan kepada Anda sebuah kisah tentang perekonomian yang sehat dan melemahnya inflasi, namun saya dapat menceritakan kepada Anda banyak kisah lainnya. Saya lebih banyak berada di dunia dengan ketidakpastian yang meningkat," katanya, seraya menambahkan ramalan.
 
Presiden Fed Boston Susan Collins juga mengatakan penurunan suku bunga bisa terjadi akhir tahun ini. Namun sebelum itu, bank sentral harus perlu melihat lebih banyak bukti terhadap penurunan inflasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan