Wallstreet. Foto : AFP.
Wallstreet. Foto : AFP.

Didukung Data Manufaktur S&P, Wall Street Menguat

Arif Wicaksono • 24 April 2024 08:35
New York: Wall Street menguat pada penutupan perdagangan kemarin (Rabu WIB). Bursa saham Paman Sam mendapatkan dukungan dari melemahnya data manufaktur AS dalam survei S&P.
 
baca juga:  Ditopang Saham Nvidia, Wall Street Naik

Indeks Komposit Dow Jones naik 0,69 persen dengan berada pada level 38.503. Indeks komposit Nasdaq naik 1,59 persen ke level 15.696. Kemudian Indeks komposit S&P500 naik 1,20 persen dengan berada pada level 5.070.
 
Naiknya Nasdaq ditopang oleh saham-saham seperti Netflix Inc, MongoDB Inc serta Palo Alto. Saham pembuat semikonduktor untuk kecerdasan buatan Nvidia Corp naik 3,6 persen.
 
Investor kembali membeli saham ketika PMI manufaktur AS Flash Global S&P berada pada angka 49,9, mencapai level terendah dalam empat bulan dan turun dari 51,9 pada Maret. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi ekonomi di sektor ini.

Ketua dan Kepala Ekonom di Pantheon Macroeconomics Ian Shepherdson menuturkan Survei S&P memperkuat alasan mendukung alasan penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
 
Lemahnya data manufaktur AS membuat Imbal hasil Treasury AS yang turun Selasa, 23 April 2024, karena investor menganalisis data manufaktur baru dan menunggu wawasan lebih lanjut mengenai keadaan perekonomian dari laporan yang akan dirilis akhir pekan ini. Imbal hasil Treasury 10-tahun turun 2,1 basis poin menjadi 4,602 persen. Imbal hasil Treasury 2 tahun terakhir di 4,927 persen setelah turun 4,4 basis poin.

Menantikan data kinerja ekonomi

Data ekonomi lebih lanjut yang dirilis sepanjang minggu ini juga dapat menunjukkan bagaimana kinerja perekonomian dan dapat menjadi masukan bagi para pembuat kebijakan Federal Reserve menjelang pertemuan pada tanggal 30 April-1 Mei 2024.
 
Data tersebut termasuk ukuran inflasi pilihan The Fed, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi untuk bulan Maret, pada hari Jumat, serta pembacaan produk domestik bruto pada kuartal pertama, yang akan dirilis pada Kamis.
 
Investor akan menilai data minggu ini untuk mencari petunjuk apakah perekonomian terus terbukti tangguh dan apakah tekanan inflasi masih bertahan.
 
Jika hal ini terjadi, angka-angka tersebut dapat menambah kekhawatiran mengenai suku bunga yang akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama dan penurunan suku bunga yang lebih sedikit dari perkiraan pada tahun ini atau bahkan tidak ada penurunan suku bunga sama sekali.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan