Otoritas Pasar Energi (EMA) menetapkan tiga langkah pencegahan, termasuk menyiapkan fasilitas bahan bakar siaga untuk perusahaan pembangkit listrik (gencos) untuk menghasilkan listrik jika diperlukan.
"Kami bekerja sama dengan semua gencos untuk melacak tingkat pasokan bahan bakar dan kapasitas pembangkit mereka, dan akan menyediakan bahan bakar siaga kepada mereka jika pasokan gas terpengaruh atau ada kebutuhan untuk memastikan pasokan listrik yang dapat diandalkan untuk konsumen di Singapura," tambah otoritas tersebut, dilansir Channel News Asia, Rabu, 20 Oktober 2021.
EMA mengatakan telah menginformasikan gencos untuk mengontrak bahan bakar yang cukup untuk setidaknya memenuhi permintaan pelanggan ritel mereka.
Perusahaan yang ingin menjual kelebihan pasokan gas alam telah diinformasikan untuk memberikan hak penolakan pertama kepada EMA dan gencos lainnya, sebelum mereka dapat mengalihkan atau menjualnya ke pihak lain.
Terakhir, gencos akan diarahkan untuk menghasilkan listrik menggunakan bahan bakar dari fasilitas standby jika diperlukan, untuk menjaga stabilitas sistem.
"Langkah-langkah pencegahan ini luar biasa tetapi perlu untuk mengamankan pasokan bahan bakar dan listrik kami. Kami akan meninjau apakah tindakan ini masih diperlukan pada 31 Maret 2022," tambahnya.
"Selama periode ini, kami mendesak konsumen untuk menghemat energi jika memungkinkan. EMA akan terus memantau perkembangan di sektor energi global dan domestik dengan cermat dan akan memperkenalkan langkah-langkah lebih lanjut jika diperlukan," jelas dia.
EMA mencatat selama akhir pekan bahwa keadaan luar biasa di pasar energi telah menyebabkan beberapa pengecer listrik berhenti beroperasi. Best Electricity menjadi pengecer ketiga dalam seminggu yang mengumumkan keluarnya dari pasar Singapura, mengikuti pengumuman serupa oleh Ohm Energy dan iSwitch.
Sekitar 95 persen listrik Singapura dihasilkan dari impor gas alam, dan harga bahan bakar yang lebih tinggi secara global akan menaikkan biaya listrik.
EMA mencatat beberapa faktor yang telah mengganggu pasokan dan mengirim harga pasar global ke level tertinggi baru dari pulihnya aktivitas ekonomi, peristiwa cuaca buruk serta serangkaian pemadaman produksi gas.
"Ini telah diperparah oleh tingkat persediaan yang rendah di ekonomi utama untuk musim dingin mendatang," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News