Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Penurunan Inflasi Jepang Berhenti di Agustus 2021

Angga Bratadharma • 27 September 2021 11:02
Tokyo: Harga konsumen inti atau inflasi Jepang menghentikan penurunan 12 bulan pada Agustus, didukung oleh biaya energi yang lebih tinggi dan dampak dari kampanye pariwisata. Kondisi itu membawa beberapa bantuan pada upaya bank sentral untuk mendorong inflasi menuju target dua persen yang sulit dicapai selama ini.
 
"Harga nasional bergerak datar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena tarik menarik antara kenaikan biaya energi dan biaya telepon seluler yang lebih rendah," ungkap data dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 27 September 2021.
 
Sementara harga penginapan melonjak ke rekor 46,6 persen menyusul kampanye diskon pariwisata setahun sebelumnya. Hasilnya sejalan dengan perkiraan para ekonom dalam jajak pendapat, menyusul penurunan 0,2 persen pada Juli. Lemahnya konsumsi swasta yang membentuk lebih dari setengah perekonomian membebani inflasi konsumen inti.

Ini adalah pertama kalinya sejak Juli 2020 bahwa CPI inti, yang tidak termasuk makanan segar tetapi termasuk harga minyak, muncul dari wilayah negatif. Data mencerminkan perubahan tahun dasar untuk CPI yang memberikan bobot lebih berat pada biaya tagihan seluler dan telah menciptakan hambatan pada inflasi konsumen inti.
 
Biaya telepon seluler jatuh rekor 44,8 persen pada Agustus. Analis mengatakan dampak tahun-ke-tahun dari perubahan hanya akan memudar mulai April mendatang, sementara menyusutnya permintaan domestik karena populasi yang menua menyebabkan penurunan struktural dalam permintaan barang dan jasa.
 
"Dengan demikian, kenaikan CPI akan dibatasi mulai sekarang juga, membuat target inflasi bank sentral Jepang di angka dua persen tidak dapat dicapai," kata Kepala Ekonom Pasar Mizuho Securities Yasunari Ueno.
 
Apa yang disebut indeks inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi dan mirip dengan indeks inti yang digunakan di Amerika Serikat, turun 0,5 persen pada Agustus dari tahun sebelumnya, mencatat penurunan bulan kelima berturut-turut.
 
Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda menyatakan tidak termasuk faktor khusus seperti biaya telepon seluler, harga konsumen berada di wilayah positif. Kuroda berpendapat tren harga tetap kuat dan inflasi secara bertahap akan meningkat seiring membaiknya kesenjangan output dan ekspektasi inflasi meningkat.
 
Hal itu meskipun inflasi tidak mungkin mencapai dua persen hingga akhir masa jabatan lima tahun Kuroda pada 2023. Itu berarti bank sentral kemungkinan tetap berpegang pada stimulus moneter besar-besaran di masa mendatang, meskipun ada kekhawatiran tentang efek samping dari suku bunga rendah yang berkepanjangan seperti pukulan terhadap keuntungan bank.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan