Ilustrasi. AFP PHOTO/Tolga AKMEN
Ilustrasi. AFP PHOTO/Tolga AKMEN

Bursa Saham Inggris Turun 0,97%

Antara • 16 Januari 2021 10:02
Jakarta: Saham-saham Inggris melemah pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB) di tengah langkah pemerintah yang mengunci negara guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 usai varian virus korona baru ditemukan. Indeks acuan FTSE 100 turun 0,97 persen atau 66,25 poin menjadi 6.735,71.
 
Mengutip Antara, Sabtu, 16 Januari 2021, Saham AVEVA Group, sebuah perusahaan teknologi informasi multinasional, melonjak 6,97 persen, kenaikan tertinggi dari saham-saham unggulan. Saham GlaxoSmithKline dan Pennon Group masing-masing naik 1,45 persen dan 1,30 persen.
 
Anglo American, perusahaan bisnis pertambangan yang terdiversifikasi secara global, mengalami kinerja terburuk pada kelompok saham unggulan, dengan sahamnya anjlok 5,31 persen. Saham Just Eat Takeaway, perusahaan layanan pesan antar makanan daring, turun 4,93 persen. DS Smith, bisnis pengemasan yang berbasis di Inggris, nilai sahamnya turun 4,69 persen.

Di sisi lain, indeks utama bursa Wall Street ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), memperpanjang penurunan sesi sebelumnya. Pelemahan indeks terseret oleh penurunan saham bank-bank besar AS setelah menyampaikan laporan keuangan mereka dengan saham sektor energi juga turun tajam.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 177,26 poin atau 0,57 persen menjadi 30.814,26. Indeks S&P 500 turun 27,29 poin atau 0,72 persen menjadi 3.768,25. Indeks Komposit Nasdaq berakhir merosot 114,14 poin atau 0,87 persen menjadi 12.998,50.
 
Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup di zona merah, dengan sektor energi anjlok 4,03 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor real estat terangkat 1,46 persen, menjadikannya kelompok dengan kinerja terbaik.
 
Indeks bank S&P 500 melemah karena saham Wells Fargo & Co, JPMorgan Chase & Co dan Citigroup Inc anjlok meskipun mereka telah membukukan laba kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan. Sektor bank telah menguat tajam dalam beberapa hari terakhir.
 
Wells Fargo terpuruk 7,8 persen, termasuk di antara penurunan terbesar di S&P 500, bersama dengan Exxon Mobil yang jatuh 4,8 persen. "Keuangan dan energi telah mengecewakan yang menjatuhkan seluruh pasar," kata Kepala Investasi Independent Advisor Alliance Chris Zaccarelli, di Charlotte, North Carolina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan