Gedung European Central Bank (ECB) - - Foto: AFP
Gedung European Central Bank (ECB) - - Foto: AFP

Inflasi Memanas, Bank Sentral Eropa Bersiap Hentikan Stimulus Moneter

Fetry Wuryasti • 11 Maret 2022 14:05
Jakarta: Bank Sentral Eropa (ECB) diyakini akan mempercepat penghentian stimulus moneter seiring dengan tingginya tingkat inflasi di kawasan tersebut.
 
"Para pejabat Bank Sentral Eropa berjanji untuk memulai memperlambat pembelian obligasi pada Mei dan diharapkan dapat menghentikan stimulus hingga kuartal III 2022," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Jumat, 11 Maret 2022.
 
Menurutnya, Gubernur Bank Sentral Eropa Christine Lagarde tidak menutup mata terkait perang Rusia-Ukraina yang mendorong inflasi naik imbas kenaikan harga energi. Sikap dan keputusan ini berbeda dari yang diinginkan oleh pelaku pasar dan investor.


Mereka memperkirakan Bank Sentral Eropa akan menunda kenaikan suku bunga, dan mencoba untuk menilai seberapa jauh dampak dari perang. "Pelaku pasar dan investor berpikir demikian karena beberapa anggota Dewan di Bank Sentral Eropa juga mengindikasikan penghentian stimulus dalam skala besar akan ditunda," terang Nico.
 
Sikap dari Bank Sentral telah mendorong spekulasi kembali, dengan tingkat potensi kenaikan suku bunga akan terjadi pada bulan Oktober. Bank Sentral Eropa berpotensi menaikan tingkat suku bunga sebanyak satu kali pada 2022 di kuartal IV-2022, dan akan satu kali lagi pada kuartal I-2023, apabila kinerja perekonomian sesuai dengan ekspektasi. Setiap program pembelian obligasi berakhir, maka ada kemungkinan tingkat suku bunga dinaikkan bertahap.
 
"Kami melihat, sama seperti Bank Sentral lainnya, Bank Sentral Eropa akan menaikkan tingkat suku bunga berdasarkan data ekonomi yang masuk setiap harinya," tambah Nico.
 
Padahal sebelum Rusia menginvasi Ukraina pemirsa, Lagarde bilang bahwa program pembelian obligasi akan tetap dihentikan, namun kenaikan tingkat suku bunga tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Tetapi melihat inflasi di Eropa yang naik hingga di atas 5 persen, telah mendorong probabilitas kenaikan tingkat suku bunga.

 
Apabila perang tidak kunjung usai, ada kemungkinan inflasi akan menembus di atas enam persen, dan semakin lepas kendali. Prospek inflasi yang diperkirakan oleh Bank Sentral Eropa telah naik untuk tahun ini dari sebelumnya 3,2 persen menjadi 5,1 persen, dan akan kembali turun pada 2024 menjadi 1,9 persen.
 
Bank Sentral Eropa juga memangkas tingkat pertumbuhan pada 2022, namun masih dalam rentang yang positif. Pengurangan stimulus akan dimulai pada Mei. Bank Sentral Eropa akan memperlambat pembelian obligasinya menjadi 30 miliar euro atau USD33 miliar dan akan dilanjutkan pada Juni dengan nilai sebesar 20 miliar euro.
 
"Menurut kami memang seperti ini langkah-langkah normalisasi kebijakan yang nantinya pada akhirnya akan berujung pada pengetatan. Hari ini atau nanti, cepat atau lambat, Bank Sentral Eropa tetap harus membuat keputusan yang harus mengantisipasi inflasi dan potensi pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan