Gedung European Central Bank (ECB). Foto: AFP/Thomas Lohnes.
Gedung European Central Bank (ECB). Foto: AFP/Thomas Lohnes.

Bank Sentral Eropa Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi

Ade Hapsari Lestarini • 18 Desember 2021 12:18
London: Bank sentral paling berpengaruh di dunia, European Central Bank (ECB) atau Bank Sentral Eropa, menanggapi pandemi dengan upaya stimulus besar-besaran.
 
Tetapi pendekatan mereka sekarang berbeda, dengan Federal Reserve AS (The Fed) mengisyaratkan tiga kali kenaikan suku bunga tahun depan, sementara Bank Sentral Eropa mempertahankan kebijakan yang lebih longgar.
 
Melansir CNN International, Sabtu, 18 Desember 2021, ECB mempertahankan suku bunga stabil Kamis waktu setempat. Namun memangkas perkiraan pertumbuhan untuk ekonomi zona euro pada 2022.

ECB menargetkan inflasi sebesar dua persen. Inflasi sekarang terlihat pada 1,8 persen pada 2024. Inflasi rata-rata 3,2 persen pada tahun depan, jauh di atas yang diproyeksikan pada September 1,7 persen. Sementara pada 2023 terlihat pada 1,8 persen terhadap proyeksi sebelumnya sebesar 1,5 persen.
 
Presiden ECB Christine Lagarde, prospek pertumbuhan untuk tahun depan dipangkas, sementara proyeksi dinaikkan untuk tahun ini dan 2023. Risiko terhadap pertumbuhan tetap seimbang secara luas.
 
Berikut ini adalah proyeksi pertumbuhan triwulanan ECB hingga 2024. Angka dalam kurung adalah perkiraan sebelumnya dari September.

Target pertumbuhan PDB:

  • 2021: 5,1 persen (5,0 persen).
  • 2022: 4,2 persen (4,6 persen).
  • 2023: 2,9 persen (2,1 persen).
  • 2024: 1,6 persen.

ECB akhiri pembelian aset

Bank sentral mengumumkan mereka akan mengakhiri pembelian aset di bawah program stimulus pandemi senilai 1,85 triliun euro (USD2,1 triliun) pada Maret 2022. Tetapi juga akan meningkatkan pembelian obligasi di bawah program terpisah.
 
Menurut Capital Economics, ECB akan mengurangi jumlah uang yang dipompanya ke dalam perekonomian dari rata-rata 92 miliar euro (USD104 miliar) per bulan tahun ini menjadi kira-kira setengah dari jumlah itu pada April 2022.
 
Kenaikan suku bunga tidak terlihat saat ini, meskipun proyeksi ECB menunjukkan inflasi kemungkinan rata-rata 3,2 persen tahun depan, jauh di atas target bank sebesar dua persen.
 
"Aktivitas ekonomi telah melambat selama kuartal terakhir tahun ini dan pertumbuhan yang lebih lambat ini kemungkinan akan berlanjut hingga awal tahun depan," kata Presiden ECB Christine Lagarde kepada wartawan.
 
Sebelumnya Federal Reserve AS mengumumkan mereka akan menyelesaikan program stimulusnya lebih cepat dari yang diumumkan sebelumnya. Serta memperbarui proyeksi ekonominya yang menunjukkan beberapa kenaikan suku bunga pada 2022.
 
Ketua Fed Jerome Powell mengakui ada risiko inflasi era pandemi akan bertahan lebih lama dari yang diperkirakan semula. "Salah satu alasan di balik langkah kami hari ini adalah untuk menempatkan kami pada posisi," untuk mengatasi inflasi," kata Powell.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan