Mengutip The Business Times, Selasa, 27 Desember 2022, namun produksi minyak mentah eksportir minyak terbesar dunia itu turun menjadi 10,957 juta barel per hari pada Oktober dari 11,041 juta barel per hari pada bulan sebelumnya. Angka ekspor bulanan disediakan oleh Riyadh dan anggota OPEC lainnya kepada Jodi, yang menerbitkannya di situs webnya.
OPEC pekan lalu mengatakan akan melihat pertumbuhan permintaan minyak global yang kuat pada 2023 dengan potensi kenaikan ekonomi yang berasal dari pelonggaran kebijakan nol-covid Tiongkok, yang tahun ini telah mendorong penggunaan minyak negara itu ke dalam kontraksi untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.
"Permintaan minyak dunia pada 2023 akan naik 2,25 juta barel per hari (bpd)," katanya.
| Baca: Petani Sawit Diharap Tingkatkan Kualitas Tandan Buah Segar |
Harga minyak terus menurun di tengah kekhawatiran resesi yang menjulang, setelah bank sentral di seluruh Eropa dan Amerika Utara mengisyaratkan akan terus memerangi inflasi dengan menaikkan suku bunga.
Di awal bulan, OPEC+ setuju untuk tetap pada target produksi minyaknya pada pertemuannya. Hal itu karena pasar minyak berjuang untuk menilai dampak dari perlambatan ekonomi Tiongkok pada permintaan dan pembatasan harga G7 di pasokan minyak Rusia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id