Ilustrasi. FOTO AFP/Jay Directo
Ilustrasi. FOTO AFP/Jay Directo

2021, Ekonomi Negara Berkembang di Asia Diramal Tumbuh 6,8%

Angga Bratadharma • 11 Desember 2020 09:47
Manila: Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memperkirakan aktivitas ekonomi negara berkembang di Asia berkontraksi sebesar 0,4 persen pada 2020, sebelum meningkat menjadi 6,8 persen pada 2021. Ramalan itu seiring dengan kawasan tersebut mulai pulih usai terhantam pandemi covid-19.
 
Perkiraan pertumbuhan ekonomi yang baru, yang disajikan dalam suplemen reguler untuk Pembaruan 2020 Asian Development Outlook (ADO), lebih baik dari rilis perkiraan pertumbuhan saat September di minus 0,7 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan prospek untuk di 2021 tetap tidak berubah.
 
Namun demikian, laporan tersebut memiliki pandangan berbeda untuk kawasan Asia. Asia Timur diyakini akan tumbuh tahun ini sedangkan sub kawasan lain diramal menyusut. ADB memandang prospek untuk negara berkembang di Asia mulai menunjukkan adanya perbaikan.

"Proyeksi pertumbuhan telah ditingkatkan untuk Tiongkok dan India, dua ekonomi terbesar di kawasan itu. Pandemi yang berkepanjangan tetap menjadi risiko utama, tetapi perkembangan terbaru terkait vaksin membuat (risiko yang ada menjad) lemah," kata Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Sawada, dilansir Xinhua, Jumat, 11 Desember 2020.
 
Sebagian besar sub kawasan berkembang di Asia diperkirakan berkontraksi tahun ini. Laporan tersebut mengatakan Asia Timur adalah pengecualian, dengan perkiraan pertumbuhan yang naik 1,6 persen untuk 2020, didukung pemulihan yang lebih cepat dari yang diharapkan di Tiongkok. Kemudian prediksi pertumbuhan Asia Timur untuk 2021 dipertahankan pada 7,0 persen.
 
ADB memperkirakan ekonomi Tiongkok tumbuh 2,1 persen pada 2020 atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,8 persen pada September, sebelum bangkit kembali menjadi 7,7 persen pada 2021. "Tetapi risiko pada pemulihan ekonomi global membuat perkiraan tidak pasti," kata ADB memperingatkan.
 
Laporan tersebut menambahkan PDB untuk Asia Selatan diperkirakan berkontraksi sebesar 6,1 persen pada 2020, direvisi naik dari kontraksi 6,8 persen yang diprediksi pada September lalu. Pertumbuhan di Asia Selatan diperkirakan akan pulih menjadi 7,2 persen pada 2021.
 
Perkiraan pertumbuhan untuk India, ekonomi sub kawasan terbesar, untuk tahun fiskal 2020 dinaikkan menjadi minus 8,0 persen, dari proyeksi sebelumnya di minus 9,0 persen pada September. Sementara prospek untuk tahun fiskal 2021 dipertahankan pada posisi 8,0 persen.
 
Lebih lanjut, laporan tersebut mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara tetap di bawah tekanan karena wabah covid-19 dan langkah-langkah penanggulangan terus berlanjut, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan