baca juga: Membidik Industri Tahan Banting di Tengah Pandemi |
A Tale Of New Cities mengeksplorasi dualitas modern antara kemajuan dan kemunduran, optimisme dan kecemasan, pergeseran keseimbangan antara hal lama dan baru, teknologi dan kemanusiaan, inovasi dan tradisi.
Dentsu Creative mengidentifikasi 12 tren yang akan mendorong dan mendisrupsi industri pada 2023. Dikembangkan oleh para ahli strategi dan futuris di seluruh jaringan Dentsu Creative, laporan ini menawarkan keragaman perspektif yang kaya dan variatif.
CEO Dentsu Creative APAC Cheuk Chiang mengatakan pada 2023 akan menjadi tahun yang penuh tantangan. Dunia dengan volatilitas yang sangat tinggi, inflasi, ketidakpastian ekonomi, dan keresahan sosial. Namun di luar itu semua banyak sisi positif yang bisa ditemukan pada tahun ini.
"Di seluruh Asia Pasifik, kami melihat inovasi dan kreativitas yang luar biasa dari masyarakat dan komunitas yang dapat membentuk masa depan menarik. Orang-orang menemukan kepemimpinan, inspirasi, dan nilai dari berbagai sumber baru, dan dengan ini, berbagai pola pengaruh baru pun juga terbentuk," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 14 Februari 2023.
Laporan tren ini mengakui adanya pergeseran keseimbangan ini: realitas serius serta tantangan pada tahun ini, namun juga keinginan kita untuk mendapatkan inspirasi dan kemajuan.
Chief Strategy Officer, Dentsu Creative Pats McDonald memaparkan di seluruh dunia volatilitas yang luar biasa karena biaya hidup meningkat serta kebijakan konservatif menentang agenda sosial yang progresif, dan ketidakstabilan energi menjadi sangat nyata.
Global Chief Creative Officer Dentsu Fred Levron menambahkan, tahun ini penuh dengan ketidakpastian. Perang, inflasi, krisis demi krisis menjadi tantangan masyarakat global.
"Namun, ada juga banyak kepastian. Kreativitas dan emosi menjadi juara, diikuti kolaborasi dan inovasi. Masa-masa penuh tantangan bukanlah waktu untuk melakukan bisnis seperti biasa," jelas dia.
Berikut 12 tren sosial budaya dan bisnis dari Dentsu Creative:
1. Akhir dari kebenaran tunggal
Sumber otoritas dan inspirasi yang bersifat hierarki menjadi kurang relevan di dunia dan generasi muda dapat melihat dengan sangat jelas hal buruk yang telah diciptakan oleh para mereka yang lebih tua. Satu generasi melihat sistem dan cerita yang mereka warisi dan berani membayangkan sesuatu yang berbeda.2. Culture shock
Saat ekonomi di negara-negara barat mengalami kesulitan, konsumen muda mencari sumber inspirasi baru sembaik mendambakan kejutan budaya yang sesungguhnya setelah tahun-tahun pandemi yang hilang.Kebangkitan budaya Korea terus berlanjut, sementara Asia Pasifik merangkul kekayaan dan keragaman kawasan ini untuk mendapatkan inspirasi dibandingkan mencari lebih jauh, sebuah tren yang kami sebut sebagai "Timur bertemu dengan Timur - East meets East."
3. Kecemasan meningkat
Meningkatnya tingkat kecemasan dipicu oleh prospek ekonomi yang suram mendorong terjadinya krisis kesehatan mental. Di Tiongkok, kita melihat gamifikasi kesehatan mental dan analisis diri.Sementara itu, negara Eropa menghadapi resesi kesehatan mental karena kecemasan pascapandemi disebabkan krisis biaya hidup yang meninggi.
4. Pencarian terhadap kebahagiaan
Di tengah krisis ekonomi makro yang suram adanya keinginan untuk menikmati momen-momen kecil untuk bersenang-senang dan bermain. Pickleball, permainan raket yang menyenangkan dan konyol adalah salah satu olahraga dengan pertumbuhan tercepat di dunia, sementara kemewahan kecil seperti bunga telah menjadi tindakan perawatan diri sehari-hari.5. Pengaruh buruk teknologi
Konsumen mempertanyakan hubungan koneksi mereka dengan teknologi setelah bertahun-tahun mengalami percepatan pertumbuhan selama pandemi.Kekhawatiran atas privasi, perundungan di dunia maya (cyberbullying), dan informasi yang salah telah mengikis kepercayaan konsumen sementara prospek ekonomi yang menantang memperlambat adopsi NFT dan mata uang kripto. Kelelahan atas gawai telah terjadi, sementara pertumbuhan penjualan e-commerce merosot pascapandemi.
6. Keberagaman dalam ruang digital
Secara paralel, suara-suara independen berkampanye untuk inklusi, representasi, dan akuntabilitas yang lebih besar dalam Metaverse dan ruang online yang lebih luas.Konsumen mengkampanyekan keragaman representasi yang jauh lebih besar, sambil terlibat dalam media sosial melalui jaringan khusus yang lebih kecil. Keseimbangan antara privasi dan anonimitas diperdebatkan dengan lebih banyak variasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
7. Pengunduran diri massal
Pengunduran diri massal di 2021, 2022 memunculkan fenomena pengunduran diri secara diam-diam atau Quiet Quitting sebuah respons terhadap budaya kesibukan di mana karyawan memutuskan cukup dengan kesibukan yang ada.Permainan yang bersifat performatif -misalnya dalam berkompetisi dalam pekerjaan dan berusaha keras untuk mencapai performa terbaik, kini diganti oleh tren dengan pekerjaan yang berisiko rendah dan keinginan untuk menjadi diri sendiri, dan bersama, alih-alih mengembangkan diri tanpa henti.
8. Menjajal alam bebas
Sambil menghindari keramaian, banyak orang memilih untuk menyatu dengan alam. Contohnya, konsumen Tiongkok telah mencoba berkemah dalam jumlah jutaan orang, sementara para orang tua telah merangkul keinginan pascapandemi untuk memberikan anak-anak mereka kebebasan di alam terbuka.Sementara itu, model kota baru bermunculan untuk menghadirkan udara bersih dan kualitas hidup yang tinggi.
9. Masyarakat lebih bebas dan berkarakter
Konsumen mulai beralih dari sesuatu yang dapat dipoles dan ‘sesuai aturan’ menjadi lebih bebas dan berkarakter, serta mendobrak konstruksi sosial yang sudah ada di masyarakat. Platform baru yang unik dan memberikan keleluasaan menjadi sebuah hal baru yang diminati.10. Kecerdasan buatan
Berbagai perusahaan teknologi seperti Dall E dan Stable Diffusion menciptakan model-model baru tentang bagaimana kita berpikir tentang kreativitas, karya dan identitas.V Tubers menggunakan avatar untuk menjaga privasi namun melibatkan fandom mereka dalam dialog yang otentik. Ironisnya, beberapa konsumen merasa lebih mudah terlibat dengan idola dan persona dua dimensi.
11. Resesi ekonomi
Meningkatnya biaya hidup dan kenaikan harga barang serta masalah rantai pasokan yang sedang berlangsung akan menjadi rem tangan bagi pertumbuhan ekonomi. Negara-negara ekonomi utama diperkirakan akan menghindari, atau mengalami resesi.12. Keseimbangan baru dengan kebaikan
Pelaku bisnis menyadari pertumbuhan bisnis dan kebaikan tidak dapat lagi dikejar secara paralel, serta diperlukan pengaturan ulang yang mendasar untuk menyelaraskan kesuksesan komersial dengan model bisnis baru yang tidak terlalu bergantung pada siklus konsumsi tiada henti.Ketegangan-ketegangan ini mencerminkan pergeseran keseimbangan: yang sangat baru dan yang sangat lama, keselarasan teknologi untuk mendorong kita maju dan keinginan untuk mundur dan memutuskan hubungan. Perasaan kemajuan dan kemunduran, optimisme dan kecemasan menjadi lebih seimbang dari sebelumnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News