Ramai-ramai mencabut Bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT. Foto: AFP/Hans Punz.
Ramai-ramai mencabut Bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT. Foto: AFP/Hans Punz.

Ramai-ramai Mencabut Bank Rusia dari Sistem Pembayaran SWIFT

Ade Hapsari Lestarini • 27 Februari 2022 12:33
Washington: Amerika Serikat, Inggris, Eropa, dan Kanada memutuskan untuk memblokir akses Rusia ke sistem pembayaran internasional SWIFT. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari putaran sanksi lain terhadap Moskow saat negara itu melanjutkan serangannya terhadap Ukraina.
 
SWIFT atau Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication beroperasi di seluruh dunia sebagai financial messaging network. SWIFT melakukan pengiriman pesan transaksi atau perintah secara aman antarlembaga keuangan bank atau nonbank.
 
Melansir Channel News Asia, Minggu, 27 Februari 2022, langkah-langkah tersebut, yang juga akan mencakup pembatasan cadangan internasional bank sentral Rusia, akan diterapkan dalam beberapa hari mendatang. Hal ini disampaikan negara-negara tersebut dalam sebuah pernyataan bersama yang juga berjanji akan melakukan tindakan lebih lanjut.

"Kami akan meminta pertanggungjawaban Rusia dan secara kolektif memastikan perang ini adalah kegagalan strategis bagi Putin," tulis para pemimpin Komisi Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Inggris Raya, Kanada, dan Amerika Serikat.
 
"Bahkan di luar tindakan yang kami umumkan, kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas serangannya terhadap Ukraina," tambah mereka.
 
Langkah itu dilakukan setelah Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi minggu ini kepada bank-bank besar Rusia dan pada Presiden Rusia Vladimir Putin ketika pasukan Moskow menyerang ke jantung Ukraina menuju Kyiv.
 
"Ketika pasukan Rusia melancarkan serangan mereka di Kiev dan kota-kota Ukraina lainnya, kami memutuskan untuk terus mengenakan biaya besar-besaran di Rusia. Biaya yang selanjutnya akan mengisolasi Rusia dari sistem keuangan internasional dan ekonomi kami," kata Presiden Komisi Eropa, eksekutif Uni Eropa, Ursula von der Leyen.
 
Tindakan tersebut bertujuan untuk mencegah Putin menggunakan dana cadangan mata uang asing bank sentral sebesar USD630 miliar untuk menginvasi ke Ukraina. Serta untuk mempertahankan rubel yang anjlok.

Sistem SWIFT

Pencabutan bank-bank Rusia dari sistem SWIFT -jaringan pembayaran internasional utama dunia- memberikan pukulan bagi perdagangan Rusia dan mempersulit perusahaan-perusahaan Rusia untuk melakukan bisnis.
 
"Pemerintahan Putin ditendang dari sistem keuangan internasional," kata seorang pejabat senior pemerintah AS.
 
SWIFT adalah sistem pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas yang cepat, membuat arus perdagangan internasional lancar. Sistem pembayaran ini telah menjadi mekanisme utama untuk membiayai perdagangan internasional. Setiap tahun, triliunan dolar ditransfer menggunakan sistem tersebut.
 
Pejabat AS tersebut mengatakan kepada wartawan, jika salah satu bank yang terputus dari SWIFT ingin melakukan pembayaran dengan bank di luar Rusia, kemungkinan besar bank tersebut perlu menggunakan telepon atau mesin faks.
 
Amerika Serikat dan sekutunya akan menyelesaikan daftar bank yang akan dipotong dari SWIFT. Pejabat itu menambahkan, bank-bank yang sudah berada di bawah sanksi AS dan Eropa akan menjadi yang pertama dipertimbangkan.

Sanksi AS ke Rusia

Presiden AS Joe Biden mengumumkan sanksi pada Kamis yang bertujuan membatasi kemampuan Rusia untuk melakukan bisnis dalam dolar, euro, poundsteling, dan yen. Di antara targetnya adalah Sberbank dan VTB yang didukung negara, dua pemberi pinjaman terbesar Rusia.
 
Langkah-langkah baru yang diumumkan pada Sabtu juga akan menghentikan Rusia sehingga melumpuhkan aset bank sentralnya, membekukan transaksinya, dan membuat bank sentral tidak mungkin melikuidasi asetnya.
 
"Kami melucuti benteng Rusia dengan mengambil tindakan ini," kata pejabat AS, menambahkan tindakan lain yang menargetkan bank sentral dapat diselesaikan selama akhir pekan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan