Harga komoditas minyak. Foto : AFP.
Harga komoditas minyak. Foto : AFP.

Efek Ukraina-Rusia, Goldman Sachs Prediksi Komoditas Reli

Antara • 28 Februari 2022 19:38
New York: Goldman Sachs memperkirakan kenaikan harga-harga komoditas yang menjadi produsen utama Rusia. Serta mengangkat perkiraan minyak mentah Brent jangka pendek, karena Barat meningkatkan sanksi politik dan ekonomi terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.
 
"Kisaran hasil harga jangka pendek untuk komoditas-komoditas telah menjadi ekstrem, mengingat kekhawatiran eskalasi militer lebih lanjut, sanksi energi atau potensi gencatan senjata," jelas Goldman, dikitip dari Antara, Senin, 28 Februari 2022.
 
Isolasi politik dan ekonomi Rusia semakin dalam pada Senin, ketika pasukannya menghadapi perlawanan keras di ibu kota Ukraina dan kota-kota lain dalam serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia II.

"Lebih lanjut kami memperkirakan harga komoditas-komoditas yang dikonsumsi di mana Rusia adalah produsen utama akan reli dari sini , ini termasuk minyak, gas Eropa (dan karenanya aluminium), paladium, nikel, gandum dan jagung," kata Goldman.
 
Bank menaikkan perkiraan harga minyak mentah Brent satu bulan menjadi USD115 per barel dari USD95 per barel sebelumnya, dengan risiko kenaikan yang signifikan pada eskalasi lebih lanjut atau gangguan yang lebih lama.
 
Harga minyak mentah berjangka Brent pada Senin naik jauh di atas level kunci USD100 per barel karena krisis Ukraina semakin dalam, sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS mendekati USD96 per barel.
 
"Eskalasi baru-baru ini dengan Rusia menciptakan risiko stagflasi yang jelas bagi ekonomi yang lebih luas, didorong oleh harga energi yang lebih tinggi, yang memperkuat keyakinan kami pada harga emas yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang dan target harga kami USD2.150 (per ounce)," kata Goldman.
 
Harga emas spot pada Senin diperdagangkan di lebih dari USD1.900 per ounce, dan ditetapkan untuk bulan terbaik sejak Mei.
 
"Peran unik emas sebagai mata uang pilihan terakhir kemungkinan akan terlihat jika pembatasan bank sentral Rusia yang mengakses cadangan luar negerinya membiarkannya memanfaatkan stok emas domestiknya yang besar untuk melanjutkan perdagangan luar negeri, kemungkinan besar dengan Tiongkok," kata bank tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan