Katherine, pengacara perdagangan dan mantan staf kongres yang ditunjuk oleh Presiden Joe Biden, mewarisi pembicaraan yang sulit dengan Beijing mengenai kesepakatan perdagangan Fase I yang dinegosiasikan oleh mantan Presiden Donald Trump. Ia mengatakan Amerika Serikat sedang mempersiapkan pendekatan baru terhadap kebijakan perdagangan Tiongkok
Tanpa spesifik, lanjutnya, Washington membutuhkan alat baru yang lebih efektif untuk mempertahankan kepentingan ekonominya dan bersaing lebih baik dengan Tiongkok. Investigasi perdagangan baru AS, yang dapat mengakibatkan tarif atau embargo terhadap Tiongkok, mungkin menjadi langkah berikutnya, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
"Kami tidak akan berhenti mendorong Tiongkok dan menantang Tiongkok untuk melakukan reformasi dan perubahan. Tapi kami tidak bisa terus berpangku tangan dan menunggu Tiongkok membuat keputusannya," kata Katherine, orang Asia-Amerika pertama yang menjabat dan fasih berbahasa Mandarin, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 30 Maret 2022.
"Kita perlu membalik halaman buku pedoman," tambah Katherine.
Sebuah laporan Maret dari kantornya mengatakan Tiongkok telah menggandakan perdagangan berbahaya dan pelanggaran ekonomi. Beijing telah gagal untuk membeli tambahan barang dan jasa AS senilai USD200 miliar yang dijanjikan dalam kesepakatan.
Selain itu, Tiongkok sekarang menghadapi peringatan dari Amerika Serikat, ekonomi terbesar di dunia, untuk tidak membantu invasi Rusia ke Ukraina. Sementara itu, defisit perdagangan barang AS dengan Tiongkok mencapai USD355,3 miliar pada 2021, terbesar yang tercatat sejak 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News