Investor pun melarikan diri dari risiko dan mencari tempat berlindung yang aman dengan berburu dolar AS. Hal ini menyebabkan dolar naik level tertinggi setelah 20 tahun.
Adapun harga minyak jatuh karena lockdown di Tiongkok selaku importir utama, sehingga memicu kekhawatiran tentang permintaan energi. Emas jatuh dan bitcoin merosot ke level terendah sejak Juli 2021.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS melemah karena para pedagang bersiap untuk data inflasi dan lelang surat utang pemerintah AS.
Saham-saham AS memperpanjang aksi jual yang memar karena investor bergegas untuk melindungi diri mereka sendiri dari prospek melemahnya ekonomi.
"Dengan pertumbuhan yang melambat, terlepas dari resesi atau tidak, Anda akan melihat banyak kompresi untuk apa pun yang terkait dengan pertumbuhan. Ini belum tentu merupakan dakwaan terhadap fundamental mereka. Ini adalah dakwaan kelipatan mereka," kata direktur pelaksana perdagangan ekuitas Michael James di Wedbush Securities, Selasa, 10 Mei 2022.
Bank sentral di Amerika Serikat, Inggris dan Australia sudah menaikkan suku bunga minggu lalu, dan investor bersiap untuk pengetatan lebih banyak karena pembuat kebijakan memerangi inflasi yang melonjak.
Kebijakan yang lebih ketat akan menambah tekanan perlambatan ekonomi yang sudah terbangun karena lockdown Tiongkok dan perang di Eropa.
Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 653,67 poin atau 1,99 persen menjadi 32.245,70, S&P 500 kehilangan 132,1 poin atau 3,20 persen menjadi 3.991,24, dan Nasdaq anjlok 521,41 poin atau 4,29 persen menjadi 11.623,25.
Ini adalah pertama kalinya sejak 31 Maret 2021 indeks S&P ditutup di bawah 4.000. Palung Nasdaq untuk sesi ini adalah yang terendah sejak November 2020 dalam aksi jual yang dipimpin oleh saham-saham pertumbuhan mega-cap.
Dolar kemudian memangkas kenaikan, turun 0,077 persen, dengan euro naik 0,07 persen menjadi 1,0558 dolar. Sementara itu, yen Jepang menguat 0,25 persen versus greenback di 130,24 per dolar. Penguatan greenback menekan saham dan mata uang Amerika Latin. Peso Meksiko kehilangan 1,04 persen versus dolar di 20,37.
Minyak mentah AS baru-baru ini turun 6,45 persen menjadi USD102,69 per barel dan Brent berada di USD105,43 atau jatuh 6,19 persen pada hari itu. Emas spot melemah 1,6 persen menjadi USD1.852,58 per ons. Emas berjangka AS turun 0,94 persen menjadi USD1.857,10 per ons.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News