CEO Saudi Aramco Amin Nasser. FOTO: AFP
CEO Saudi Aramco Amin Nasser. FOTO: AFP

Warning! CEO Aramco: Invasi Ukraina Percepat Krisis Energi Global

Angga Bratadharma • 09 Maret 2022 12:58
Houston: CEO Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan situasi tragis yang terjadi di Ukraina membuat krisis energi global semakin buruk. Diharapkan konflik yang terjadi bisa segera mereda dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya tidak ikut campur karena justru memperkeruh situasi dan kondisi.
 
Nasser, berbicara di forum energi CERAWeek di Houston, menggemakan kepada para eksekutif energi lainnya dengan mengatakan krisis memperlihatkan sinyal beragam yang disampaikan oleh pembuat kebijakan ke industri minyak dan gas di tengah transisi energi.
 
"Karena investasi minyak dan gas tidak dianjurkan, tuntutan ditempatkan pada industri kami untuk meningkatkan produksi," kata Nasset, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 9 Maret 2022.

Ia mengatakan kapasitas produksi yang tersedia untuk mengurangi kekurangan pasokan minyak terbatas. Dirinya memperkirakan ada sekitar dua juta barel atau dua persen dari permintaan dunia, dari apa yang dia gambarkan sebagai kapasitas cadangan efektif.
 
Di sisi lain, harga minyak menetap sekitar empat persen lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Amerika Serikat melarang impor minyak Rusia dan Inggris mengatakan akan menghapusnya secara bertahap hingga akhir tahun, keputusan yang diperkirakan lebih mengganggu pasar energi global karena Rusia pengekspor minyak mentah terbesar kedua.

 
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei melonjak USD4,77 atau 3,9 persen menjadi USD127,98 per barel, setelah mencapai tertinggi sesi di USD133,09. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat USD4,30 atau 3,6 persen menjadi USD123,70 per barel, setelah mencapai tertinggi sesi USD129,40.
 
Harga minyak telah melonjak lebih dari 30 persen sejak Rusia menginvasi Ukraina, dan Amerika Serikat serta negara-negara lain memberlakukan serangkaian sanksi. Sanksi tersebut telah mengubah ekspor minyak dan gas Rusia bahkan sebelum larangan tersebut, karena para pedagang berusaha untuk menghindari pelanggaran sanksi di masa depan.
 
Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya. Inggris mengatakan akan menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir 2022, memberi pasar dan bisnis waktu untuk menemukan alternatif.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan