Kegagalan kesepakatan kemungkinan besar membuat Arab Saudi meningkatkan produksi dan terjadi perang harga besar-besaran. Berdasarkan patokan internasional, kontrak berjangka minyak mentah Brent turun 22,27 persen menjadi USD35,19 per barel setelah sebelumnya anjlok 30 persen.
Hal ini menambah kekhawatiran baru di tengah sentimen korona yang sedang berlangsung.
Melansir CNBC International, Senin, 9 Maret 2020, Nikkei 225 di Jepang turun 4,78 persen pada perdagangan pagi, sementara Topix turun 4,72 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 3,6 persen pada awal perdagangan. Saham Tiongkok Daratan juga mengalami penurunan, dengan komposit Shanghai turun sekitar 1,7 persen sementara komponen Shenzhen turun 1,72 persen. Komposit Shenzhen tergelincir 1,527 persen.
Kospi Korea Selatan juga turun 2,97 persen.
Sementara itu, saham di Australia melemah di perdagangan pagi, dengan S & P/ASX 200 turun 5,81 persen. Indeks Straits Times Singapura juga turun lebih dari tiga persen.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan tiga persen lebih rendah.
Pergerakan ini juga terjadi karena imbal hasil US Treasury 10 tahun jatuh di bawah 0,5 persen, sebelum melihat pemulihan parsial karena terakhir diperdagangkan pada 0,521 persen.
Imbal hasil Treasury 30-tahun juga mencapai rekor terendah 0,974 persen, melanggar ambang satu persen untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebelum perdagangan terakhir di 1,0096 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News