Maskapai ini memutuskan untuk memangkas tenaga kerjanya setelah mengurangi penerbangan sebesar 95 persen karena penutupan perbatasan dan tindakan penguncian dalam sebuah pernyataan yang diemailkan kepada karyawan dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 17 Mei 2010.
Perusahaan, yang mempekerjakan sekitar 38 ribu orang, mengatakan mereka tidak berharap bahwa kondisi kembali normal untuk waktu yang lama.
"Hari ini kami mengambil keputusan yang sangat menyakitkan untuk mengurangi operasi kami sesuai rencana, yang sayangnya berarti pengurangan tenaga kerja kami sebesar 50 hingga 60 persen," kata email itu.
Tenaga kerja saat ini memungkinkan maskapai untuk mengoperasikan sekitar 1.500 penerbangan sehari dengan menggunakan 258 pesawat.
"Dalam iklim ekonomi saat ini, operasi pada skala ini tidak layak untuk masa depan," kata maskapai itu.
Maskapai itu bahkan berusaha menjaga arus kas untuk membawa ukuran perusahaan sesuai dengan tingkat lalu lintas yang diharapkan dalam jangka menengah dan panjang.
Perusahaan yang berbasis di Montreal itu telah memecat lebih dari 16.500 karyawan pada akhir Maret sebelum mengumumkan pada awal April bahwa mereka bermaksud mempekerjakan kembali mereka berkat program subsidi upah yang diberlakukan oleh Perdana Menteri Justin Trudeau.
Program ini diperpanjang hingga akhir Agustus.Air Canada menghentikan sebagian besar penerbangan internasionalnya, termasuk ke Amerika Serikat, setelah penutupan sementara perbatasan antara AS dan Kanada dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Perusahaan mengatakan telah menghubungi serikat pekerja untuk menerapkan PHK, yang akan mulai berlaku pada awal Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News