Para menteri dari kelompok Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang beranggotakan 21 negara ini bertemu secara daring untuk membahas tanggapan mereka terhadap covid-19 menjelang pertemuan para pemimpin nasional pada Sabtu, termasuk Presiden AS Joe Biden dan saingannya dari Tiongkok, Xi Jinping.
Menteri Perdagangan Selandia Baru Damien O'Connor, yang menjadi tuan rumah pertemuan, mengatakan sorotan dalam pertemuan itu termasuk rencana untuk secara sukarela membekukan subsidi bahan bakar fosil dan komitmen meliberalisasi tarif vaksin dan pasokan medis pandemi lainnya.
Mengutip Channel News Asia, Kamis, 11 November 2021, O'Connor mengatakan ada kesepakatan menyeluruh tentang perlunya menghindari membangun hambatan perdagangan imbas tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19.
"Perdagangan bebas, adil, dan terbuka yang akan membantu ekonomi bergerak maju dari pandemi ini. Kita membutuhkan keterbukaan untuk mendorong pertumbuhan global, memang perdaganganlah yang menghadirkan solusi untuk tantangan kita," katanya.
Pekerjaan hilang
"Sekitar 81 juta pekerjaan telah hilang di seluruh wilayah karena covid-19 dan dampaknya pada rantai pasokan signifikan, tetapi anggota APEC telah menolak proteksionisme selama krisis ini," tambahnya.Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong, yang menghadiri pertemuan tersebut, berbicara tentang perlunya memperkuat konektivitas untuk memfasilitasi akses ke barang dan jasa penting.
Ia menyoroti peran APEC dalam memperdalam integrasi ekonomi regional, seperti melalui Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Sebanyak 21 negara anggota APEC secara kolektif menyumbang hampir 40 persen dari populasi dunia dan sekitar 60 persen dari ekonomi global. KTT awalnya dijadwalkan akan diadakan di Auckland tetapi diadakan daring untuk kedua kalinya karena covid-19 setelah Malaysia menjadi tuan rumah secara virtual pada 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News