Kekuatan ASEAN terletak pada keanekaragaman dengan merayakan perpaduan budaya sambil menavigasi perbedaan dalam hal sistem politik, ekonomi, dan sosial.
"Bagi saya, ada kualitas lain yang dengan tepat merangkum semangat ASEAN. Itu adalah ketahanan kita," ungkap Dato' Khairussaleh dalam acara Maybank Invest ASEAN 2023, yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa, 20 Juni 2023.
Dengan populasi gabungan lebih dari 660 juta dan produk domestik bruto (PDB) kolektif hampir USD3,66 triliun pada 2022, ASEAN menempati peringkat ekonomi regional terbesar ketiga di Asia dan ekonomi terbesar kelima di dunia, setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Jerman.
Tim riset Maybank memproyeksikan ekonomi ASEAN-6, yang terdiri dari Malaysia, Singapura, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Vietnam akan tumbuh sebesar 4,2 persen pada 2023 dibanding tahun sebelumnya, melampaui proyeksi pertumbuhan PDB global sebesar 2,0 persen.
Baca juga: Begini Cara Mencapai Ketahanan Energi Terbarukan di Kawasan ASEAN |
Dana asing mengalir deras ke ASEAN
Dato' Khairussaleh menambahkan, ketangguhan ASEAN juga terlihat dalam aliran dana portofolio. Bahkan ketika investor asing menarik diri dari ekuitas tahun lalu, terdapat basis investor domestik yang cukup dalam di wilayah tersebut untuk menyerap volatilitas.
"Ditambah dengan intervensi bank sentral untuk menjaga agar mata uang tetap stabil, sebagian besar pasar ASEAN mendapati diri mereka cukup terinsulasi dengan baik," tuturnya.
Ia menyebutkan arus masuk penanaman modal asing ke ASEAN meningkat kembali pada 2021 menjadi USD174 miliar, naik 42 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan daya tarik ekonomi kawasan ini bagi investor global.
Singapura mencatatkan investasi asing sebesar USD99 miliar pada 2021, sementara Indonesia mencatat sekitar USD43 miliar dalam investasi asing pada 2022, tertinggi dalam sejarah negara tersebut.
"Seperti kebanyakan wilayah di dunia, covid-19 menghentikan sementara ekspansi ekonomi. Sekarang setelah pandemi terburuk berlalu, ASEAN pasti kembali dan terbuka untuk bisnis," pungkas Dato' Khairussaleh.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News