Baca Juga: 50 Tahun Persahabatan ASEAN-Jepang, Kesempatan Emas Perkuat Hubungan |
Dalam pembukaan rapat tersebut, Yogi Rahmayanti dari Kementerian Keuangan selaku salah satu co-chair pada pertemuan tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama yang baik antar co-chair dalam pelaksanaan pertemuan selama ini.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para co-chair tahun ini, rekan-rekan dari Bank Indonesia, Kementerian Keuangan Jepang dan Bank of Japan atas kerja sama dalam mengatur dan memimpin bersama pertemuan hari ini," jelas dia dilansir dalam laman Kementerian Keuangan, Kamis, 13 Juli 2023.
Sebagai kelanjutan dan mandat dari pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara ASEAN+3 Mei lalu, pertemuan ditujukan untuk meningkatkan dialog kebijakan, koordinasi, dan kerja sama di bidang keuangan, moneter, dan fiskal.
Pertemuan membahas agenda kerja sama untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan keuangan di kawasan melalui penguatan Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) sebagai regional self-help mechanism, serta pengembangan potensi fasilitas baru untuk pencegahan dan penanganan krisis keuangan kawasan dalam rangka menjawab dinamika dan tantangan perekonomian global yang terus berkembangan sesuai kebutuhan kawasan.
Pertemuan ini juga membahas penguatan kapasitas ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) sebagai lembaga surveillance yang mendukung implementasi fasilitas-fasilitas pencegahan dan penanggulangan krisis di kawasan dan penyedia program-program penguatan kapasitas surveillance bagi negara anggota ASEAN+3.
Pertemuan ini juga menjadi pertemuan pertama yang secara khusus membahas agenda Disaster Risk Financing Initiative sebagai inisiatif baru guna mendorong kerja sama pembiayaan, pertukaran informasi dan bantuan teknis terkait risiko bencana di kawasan.
Agenda lain yang tidak kalah pentingnya yang dibahas pada pertemuan tersebut juga mencakup kajian-kajian strategis yang menjadi perhatian utama di kawasan, antara lain kajian terkait local currency transaction, guna mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas di antara negara di kawasan, kajian pembiayaan berkelanjutan, serta kajian terkait risiko stabilitas keuangan di kawasan yang disebabkan oleh utang korporasi.
Hasil diskusi dari agenda-agenda pertemuan ketiga Gugus Tugas ASEAN+3 akan disampaikan dan dibahas lebih lanjut pada pertemuan Gugus Tugas ASEAN+3 berikutnya pada September 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News