Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. FOTO: AFP
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. FOTO: AFP

IMF: Ukuran Mata Uang Digital Bank Sentral Tidak Sama

Angga Bratadharma • 10 Februari 2022 12:02
London: Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan mata uang digital bank sentral (CBDC) pertama di seluruh dunia tidak sama. Pasalnya, stabilitas dan privasi mata uang digital ini dirancang ke dalam sistem masing-masing.
 
Perkiraan IMF, kira-kira 100 negara sekarang melihat CBDC, dan menerbitkan sebuah studi yang melihat enam negara termasuk Tiongkok, Swedia, dan Bahama, dan uang digital sudah berdiri dan berjalan atau pada tahap lanjut.
 
Dalam pidatonya tentang laporan tersebut, Kristalina Georgieva mengatakan, ada sejumlah pelajaran penting dari pengalaman awal ini. Jika CBDC dirancang dengan hati-hati, lanjutnya, mereka berpotensi menawarkan ketahanan yang lebih besar, memudahkan orang untuk memiliki akses ke layanan sejenis bank, dan menurunkan biaya perpindahan uang.

"Dan mereka juga harus lebih aman, dibandingkan dengan crypto assets yang tidak didukung yang secara inheren mudah berubah," kata Georgieva, dilansir dari The Business Times, Kamis, 10 Februari 2022.
 
Ia merujuk pada bitcoin serta stablecoin yang lebih diatur, yang umumnya terkait dengan mata uang utama atau sesuatu seperti emas. "Pertama, tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua," kata Georgieva.
 
Stabilitas keuangan dan pertimbangan privasi juga merupakan hal terpenting dalam desain CBDC, sementara perlu ada keseimbangan antara perkembangan di sisi desain dan di sisi kebijakan. "Ini masih hari-hari awal untuk CBDC dan kami tidak tahu seberapa jauh dan seberapa cepat mereka akan pergi," kata Georgieva.
 
Salah satu alasan utama bank sentral di seluruh dunia mempelajari dan memperkenalkan versi digital mata uang mereka adalah untuk menghindari perusahaan Big Tech mendapatkan terlalu banyak kendali atas bagaimana uang mengalir dan digunakan, terutama dengan penyusutan penggunaan uang tunai.
 
Bahama sudah memiliki dolar pasir digitalnya dan berjalan. Sementara Tiongkok paling maju di antara ekonomi besar dan sedang melakukan uji coba massal di Olimpiade Musim Dingin yang sekarang sedang berlangsung di Beijing, termasuk membuatnya tersedia bagi mereka yang berasal dari luar negeri.
 
Bank sentral Eropa pada Juli mengambil langkah pertama untuk meluncurkan versi digital euro, memulai fase investigasi 24 bulan yang akan diikuti oleh tiga tahun implementasi. Federal Reserve lebih ragu-ragu, tetapi bulan lalu juga meluncurkan laporan dan konsultasi publik 120 hari untuk memperdebatkan keuntungan dan kerugian dari dolar digital.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan