"Hong Kong mengalami kesengsaraan dalam dua tahun terakhir," kata Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan dalam pidato anggarannya, dilansir dari CNBC International, Rabu, 24 Februari 2021.
"Dengan pandemi yang masih berlanjut, ekonomi kita belum keluar dari resesi," lanjutnya.
Ekonomi Hong Kong mengalami kontraksi enam kuartal berturut-turut setelah berjuang melawan berbagai krisis, termasuk perang dagang AS-Tiongkok yang memanas pada 2018, protes pro-demokrasi selama berbulan-bulan pada 2019, dan pandemi covid-19 yang sedang berlangsung.
Selama setahun terakhir, pemerintah Hong Kong meningkatkan pengeluarannya yang sebagian didanai dengan menarik cadangan fiskal untuk membantu bisnis UKM dan mengatasi dampak pandemi covid-19.
Kebijakan tersebut membawa defisit anggaran ke rekor tertinggi yaitu 257,6 miliar dolar Hong Kong atau USD33,2 miliar pada kuartal I-2021.
"Defisit anggaran untuk tahun finansial yang akan datang diperkirakan mencapai 101,6 miliar dolar Hong Kong atau USD13,1 miliar," papar Chan.
Chan merinci jumlah anggaran yang akan dialokasikan pemerintah mulai April mendatang. Pertama, sekitar 8,4 miliar dolar Hong Kong (USD1,1 miliar) untuk pengadaan dan administrasi vaksin covid-19. Lalu, sekitar 9,5 miliar dolar Hong Kong (USD1,2 miliar) untuk mendukung bisnis kecil, termasuk pengurangan pajak dan pembebasan biaya pendaftaran usaha.
Untuk individu, dukungan fiskal termasuk mengurangi pajak penghasilan, jaminan pinjaman, serta insentif 5.000 dolar Hong Kong (USD645) untuk setiap penduduk yang memenuhi syarat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News