"Kondisi keuangan global dapat memburuk, dan dolar menguat lebih lanjut, jika gejolak di pasar keuangan meletus," kata Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas, dalam Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia, dilansir dari Xinhua, Rabu, 12 Oktober 2022.
Ia mencatat kondisi itu akan menambah secara signifikan tekanan inflasi dan kerentanan keuangan di seluruh dunia, terutama di pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang. "Risiko kesalahan kalibrasi kebijakan moneter, fiskal, atau keuangan telah meningkat tajam pada saat ketidakpastian tinggi dan kerentanan yang meningkat," kata Pierre-Olivier Gourinchas.
Menurutnya inflasi bisa sekali lagi terbukti lebih persisten, terutama jika pasar tenaga kerja tetap sangat ketat. Bahkan, tambahnya, perang di Ukraina yang masih berkecamuk dan eskalasi lebih lanjut dapat memperburuk krisis energi. IMF berpendapat pengetatan moneter yang ketat dan agresif adalah penting untuk menghindari de-anchoring inflasi.
Baca: Jika Kasus Covid Landai hingga Februari Tahun Depan, Indonesia Bisa Lepas dari Pandemi |
"Kredibilitas bank sentral yang diperoleh dengan susah payah dapat dirusak jika mereka salah menilai lagi kegigihan inflasi yang membandel. Ini akan terbukti jauh lebih merusak stabilitas ekonomi makro di masa depan," kata Gourinchas, mendesak bank sentral untuk tetap memegang teguh kebijakan moneter dan berfokus pada penjinakan inflasi.
Dirinya mencatat kebijakan fiskal seharusnya tidak bekerja dengan tujuan yang bersilangan dengan upaya otoritas moneter untuk menurunkan inflasi. "Melakukan hal itu hanya akan memperpanjang inflasi dan dapat menyebabkan ketidakstabilan keuangan yang serius, seperti yang diilustrasikan oleh peristiwa baru-baru ini," tuturnya.
Dalam laporan terbaru, IMF juga menyoroti krisis energi dan pangan, ditambah dengan suhu musim panas yang ekstrem, adalah pengingat yang nyata tentang seperti apa transisi iklim yang tidak terkendali.
"Ada beberapa biaya melakukan transisi iklim di sisi ekonomi makro. Biaya ini sangat-sangat sederhana dibandingkan dengan biaya tidak melakukan transisi iklim," pungkas Gourinchas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News