bank sentral Fed sudah menaikan suku  bunga untuk meredam inflasi. Foto: AFP.
bank sentral Fed sudah menaikan suku bunga untuk meredam inflasi. Foto: AFP.

Bank Sentral Dunia Ramai-ramai Naikkan Suku Bunga untuk Bendung Lonjakan Inflasi

Antara • 15 Juli 2022 12:12
New York: Bank-bank sentral di seluruh dunia berjuang keras untuk menyesuaikan diri bersama inflasi yang sangat tinggi dengan risiko semakin tidak terkendali, serta memaksa tindakan kebijakan yang lebih kuat dengan menaikkan suku bunga secara agresif yang meningkatkan risiko resesi global.
 
baca juga: Sri Mulyani Bantah Indonesia Berpotensi Alami Resesi

Investor di Amerika Serikat sudah memperdebatkan apakah Federal Reserve sekarang perlu memberikan kenaikan suku bunga 100 basis poin yang sangat besar, terbesar sejak 1980-an, pada pertemuan mendatang pada 26-27 Juli.
 
Hal ini terjadi setelah pembacaan inflasi yang mengerikan pada Rabu, 13 Juli 2022,  menunjukkan tekanan harga meluas dan berakselerasi ke level tertinggi lebih dari 40 tahun.
 
Data pemerintah menunjukkan harga produsen AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada Juni di tengah kenaikan biaya untuk produk energi. Inflasi yang kuat dan meluas di tempat lain dengan latar belakang dorongan dari permintaan yang kuat, rantai pasokan yang terganggu oleh pandemi covid-19 dan gaung pada pasokan makanan dan energi global dari invasi Rusia ke Ukraina.

Bank sentral Kanada


Bank sentral Kanada menaikkan suku bunga pinjaman overnight sebesar 100 basis poin dalam upayanya untuk meredam inflasi, mengejutkan pasar dan menjadi negara G7 pertama yang melakukan kenaikan agresif dalam siklus ekonomi ini.

Bank sentral Kanada menaikkan suku bunga kebijakan menjadi 2,5 persen dari 1,5 persen, kenaikan suku bunga terbesar dalam 24 tahun, dan mengatakan kenaikan lebih lanjut akan diperlukan.

Bank sentral Filipina

Langkah itu dengan cepat diikuti pada Kamis, 14 Juli 2022, oleh bank sentral Filipina, yang mengejutkan dengan kenaikan di luar siklus 75 basis poin.

Bank sentral Singapura

Sementara bank sentral Singapura juga memperketat kebijakan moneternya dalam langkah di luar siklus. Semua mata sekarang tertuju pada bagaimana bank-bank sentral G7 utama lainnya mengatasi prospek yang memburuk.
 
Komisi Uni Eropa memangkas perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi di zona euro untuk tahun ini dan berikutnya serta merevisi perkiraan inflasi pada Kamis, 14 Juli 2022, sebagian besar karena dampak perang di Ukraina. Komisi Eropa memperkirakan inflasi akan mencapai puncaknya pada 7,6 persen sebelum jatuh ke 4,0 persen pada 2023. Pada Mei, Komisi telah memperkirakan harga di zona euro akan naik 6,1 persen tahun ini dan 2,7 persen pada 2023.

Bank sentral Eropa

Bank Sentral Eropa (ECB) berdiri di samping bank sentral Jepang sebagai dua bank sentral ekonomi maju sejauh ini tidak menanggapi inflasi dengan kenaikan suku bunga.
Untuk ECB, setidaknya, yang tampaknya akan berubah minggu depan, dengan pejabat di sana diposisikan untuk menaikkan suku bunga kebijakan mereka sebesar 25 basis poin dalam kenaikan pertama mereka sejak 2011. Peningkatan lain diperkirakan pada September.

Bank sentral Inggris


Sementara itu, di Inggris investor memperkirakan peluang sekitar 83 persen bagi bank sentral Inggris mengumumkan kenaikan setengah poin yang jarang terjadi pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 4 Agustus.

Bank sentral Swedia

Di Swedia terjadi inflasi tahunan tertinggi sejak 1991, jauh di atas perkiraan bank sentral dan menyebabkan investor bertaruh akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang direncanakan, termasuk pergerakan 75 basis poin pada September.

Bank sentral AS

Di Amerika Serikat, setidaknya ada beberapa indikasi pendorong besar kenaikan inflasi terbaru, yakni biaya makanan dan energi, sudah agak mereda. Harga bensin, misalnya, telah turun lebih dari 8,0 persen pada bulan lalu dan beberapa tekanan harga pangan juga berkurang.
 
"Beberapa bahan yang kami beli mulai moderat dalam hal tingkat inflasi," ujar Kepala Eksekutif Conagra Brands Inc Sean Connolly dikutip dari Antara, Jumat, 15 Juli 2022.
 
"Harga gandum, minyak kedelai, bahkan solar dalam periode terakhir telah turun dari harga beberapa bulan yang lalu," kata Connolly, yang perusahaannya membuat makanan kemasan seperti makanan beku Marie Callender.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan