New York: Mata uang dolar AS (USD) menguat pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), dipicu oleh lonjakan kasus covid-19 di Eropa Barat.
Mengutip Antara, Sabtu, 20 November 2021, indeks dolar yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, naik 0,489 persen pada 96,029. Angka ini mendekati level tertinggi 16 bulan di 96,266.
Sementara itu, euro yang telah berada di belakang sepanjang minggu ini, mencapai level terendah di tengah lonjakan covid-19. Hal ini karena meningkatnya ekspektasi bahwa suku bunga akan dinaikkan lebih cepat di tempat lain, terutama di Amerika Serikat.
Dewan Gubernur Federal Reserve (Fed) Christopher Waller mengatakan bank sentral AS harus mempercepat laju pengurangan pembelian obligasi guna memberikan ruang pelonggaran bagi kenaikan suku bunga.
Selain lockdown, Austria mengharuskan semua warganya untuk divaksinasi. Sementara Menteri Kesehatan Jerman memperingatkan pembatasan kegiatan masyarakat dapat kembali diberlakukan.
"Satu hal yang pasti, jika seluruh Eropa harus dikunci sekali lagi, dan tergantung pada berapa lama itu akan berlangsung, kita perlu memikirkan kembali skenario pertumbuhan kita," kata Ahli Strategi Ekuitas Global Tradition, Stephane Ekolo.
Mata uang terkait komoditas, seperti dolar Australia, Selandia Baru, dan Kanada, yang sering dianggap berisiko, semuanya turun.
Euro telah jatuh lebih dari 1,0 persen minggu ini terhadap dolar dan turun 0,74 persen hari ini di USD1,12895, setelah sebelumnya menyentuh USD1,1248.
Dolar Australia turun 0,58 persen pada USD0,72335 dan dolar Selandia Baru berakhir 0,72 persen lebih rendah pada USD0,69945. Dolar Kanada melemah 0,42 persen menjadi 1,2652 dolar Kanada per dolar AS.
Yen Jepang, juga dianggap sebagai mata uang safe haven, menguat setelah pengumuman penguncian Austria, dan naik 0,22 persen terhadap dolar pada 113,99 yen. Poundsterling kehilangan sebagian dari kenaikannya baru-baru ini dan turun 0,39 persen di sekitar USD1,3448.
Dalam mata uang kripto, bitcoin berada di bawah USD60 ribu dan ditetapkan untuk minggu terburuk dalam enam bulan, serta terakhir diperdagangkan di sekitar USD58 ribu.
Mengutip Antara, Sabtu, 20 November 2021, indeks dolar yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, naik 0,489 persen pada 96,029. Angka ini mendekati level tertinggi 16 bulan di 96,266.
Sementara itu, euro yang telah berada di belakang sepanjang minggu ini, mencapai level terendah di tengah lonjakan covid-19. Hal ini karena meningkatnya ekspektasi bahwa suku bunga akan dinaikkan lebih cepat di tempat lain, terutama di Amerika Serikat.
Dewan Gubernur Federal Reserve (Fed) Christopher Waller mengatakan bank sentral AS harus mempercepat laju pengurangan pembelian obligasi guna memberikan ruang pelonggaran bagi kenaikan suku bunga.
Selain lockdown, Austria mengharuskan semua warganya untuk divaksinasi. Sementara Menteri Kesehatan Jerman memperingatkan pembatasan kegiatan masyarakat dapat kembali diberlakukan.
"Satu hal yang pasti, jika seluruh Eropa harus dikunci sekali lagi, dan tergantung pada berapa lama itu akan berlangsung, kita perlu memikirkan kembali skenario pertumbuhan kita," kata Ahli Strategi Ekuitas Global Tradition, Stephane Ekolo.
Mata uang terkait komoditas, seperti dolar Australia, Selandia Baru, dan Kanada, yang sering dianggap berisiko, semuanya turun.
Euro telah jatuh lebih dari 1,0 persen minggu ini terhadap dolar dan turun 0,74 persen hari ini di USD1,12895, setelah sebelumnya menyentuh USD1,1248.
Dolar Australia turun 0,58 persen pada USD0,72335 dan dolar Selandia Baru berakhir 0,72 persen lebih rendah pada USD0,69945. Dolar Kanada melemah 0,42 persen menjadi 1,2652 dolar Kanada per dolar AS.
Yen Jepang, juga dianggap sebagai mata uang safe haven, menguat setelah pengumuman penguncian Austria, dan naik 0,22 persen terhadap dolar pada 113,99 yen. Poundsterling kehilangan sebagian dari kenaikannya baru-baru ini dan turun 0,39 persen di sekitar USD1,3448.
Dalam mata uang kripto, bitcoin berada di bawah USD60 ribu dan ditetapkan untuk minggu terburuk dalam enam bulan, serta terakhir diperdagangkan di sekitar USD58 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News