Iklan Zara yang menuai kontroversi. Foto: dok Outlook India.
Iklan Zara yang menuai kontroversi. Foto: dok Outlook India.

Boikot Zara Buntut Kemiripan Iklan dengan Genosida di Gaza

Ade Hapsari Lestarini • 11 Desember 2023 14:18
Jakarta: Zara, industri ritel asal Spanyol, menghadapi kritik luas setelah peluncuran kampanye iklan yang menampilkan patung-patung dengan anggota tubuh yang hilang dikelilingi reruntuhan.
 
Gambar-gambar tersebut memicu perbandingan dengan kehancuran di Gaza. Kampanye Zara mencakup unsur-unsur seperti batu, puing-puing, dan potongan karton yang menyerupai peta Palestina terbalik.
 
Zara berdiri sebagai salah satu pengecer pakaian terkaya di dunia, dan pendirinya, Amancio Ortega, menempati peringkat ke-14 individu terkaya secara global, dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar USD75 miliar.

Dalam kampanye bertajuk "The Jacket", Zara menampilkan model Kristen McMenamy berpose bersama manekin berbalut kain putih dan plastik. Pengecer tersebut beralibi kampanye tersebut merupakan pilihan desain yang disengaja yang bertujuan untuk menonjolkan keserbagunaan pakaian.
 
 
Baca juga: Penyusunan Daftar Boikot Terafiliasi Israel Nggak Bisa Sembarangan

 
Melansir Outlook India, Senin, 11 Desember 2023, reaksi publik muncul karena gambar-gambar tersebut dianggap sebagai gambaran yang meresahkan, termasuk jenazah yang dibungkus dalam kantong jenazah berwarna putih yang mengingatkan pada pakaian pemakaman Islam.
 
Seniman Palestina Hazem Harb mengungkapkan kekecewaannya di Instagram, dengan menyatakan, "Menggunakan kematian dan kehancuran sebagai latar belakang fesyen adalah hal yang sangat mengerikan, keterlibatannya akan membuat kita marah sebagai konsumen. Boikot Zara."
 
Kontroversi ini telah mendorong banyak orang untuk menyuarakan rasa frustrasi dan kemarahan mereka, menyerukan boikot terhadap Zara karena dianggap tidak hormat di tengah situasi di Gaza.
 
Meski mendapat protes dari publik, Zara belum mengeluarkan tanggapan atau pernyataan terkait kontroversi tersebut. Namun beberapa gambar telah dihapus dari situs web dan media sosial mereka.
 

Bukan pertama kalinya Zara menghadapi kontroversi


Ini bukan pertama kalinya Zara menghadapi kontroversi. Pada 2021, perusahaan tersebut mengalami reaksi serupa setelah kepala desainernya, Vanessa Perilman, melontarkan komentar anti-Palestina di media sosial.
 
"Mungkin jika rakyat Anda berpendidikan maka mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang Israel bantu biayai di Gaza," kata Perilman kepada model Palestina Qaher Harhash di Instagram.
 
Cabang Zara di wilayah pendudukan dilaporkan menderita kerugian finansial yang signifikan akibat boikot sebelumnya, yang diperkirakan mencapai puluhan juta shekel dalam waktu singkat.
 
Sejak 7 Oktober, banyak orang telah bergabung dalam kampanye boikot terhadap beberapa merek multinasional karena hubungan mereka dengan Israel dan dalam beberapa kasus dukungan mereka terhadap merek tersebut.
 
Merek-merek tersebut antara lain McDonalds, KFC, Starbucks, dan H&M.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan