The Fed menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 23 tahun dan mempertahankannya dalam upaya menurunkan inflasi ke target jangka panjang sebesar dua persen.
baca juga: Imbas Sentimen The Fed, IHSG Menguat 0,93% |
Meskipun terdapat kemajuan yang signifikan pada tahun lalu, upaya melawan inflasi yang dilakukan The Fed menghadapi kemunduran pada tahun ini dengan laju kenaikan harga konsumen yang kembali meningkat pada kuartal pertama.
Wakil Ketua Pengawasan Fed Michael Barr mengatakan kemajuan luar biasa dalam menurunkan inflasi dari puncaknya pada 2022 masih jauh dari target inflasi The Fed.
"Kami belum mencapai target kami sebesar dua persen," kata dia, dilansir Business Insider, Selasa, 21 Mei 2024.
Dia menuturkan, hasil ini tidak memberi peningkatan kepercayaan diri untuk mendukung pelonggaran kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga dana The Fed.
"Ini berarti kita perlu memberikan kebijakan restriktif kita beberapa waktu lagi agar dapat terus melakukan tugasnya," tambah Barr yang juga merupakan anggota tetap komite penetapan suku bunga The Fed.
The Fed harus bersabar
Pernyataan Barr serupa dengan pernyataan Ketua Fed Jerome Powell, yang mengatakan pada awal bulan ini bank sentral AS harus tetap bersabar dan membiarkan kebijakan restriktif melakukan tugasnya.Wakil Ketua Fed Philip Jefferson, anggota tetap komite penetapan suku bunga Fed lainnya, mengatakan inflasi masih turun.
"Meskipun tidak secepat yang saya inginkan," tegas dia.
Dia menuturkan, dalam membuat penilaian mengenai sikap yang tepat dari kebijakan suku bunga dari waktu ke waktu, dirinya dengan hati-hati menilai data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.
Para pengambil kebijakan The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah ketika mereka bertemu untuk menetapkan suku bunga lagi bulan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News