Dikutip dari Investing.com, Jumat, 9 Agustus 2024, emas spot naik 1,86 persen ke USD2.423,90 per troy ons, mengakhiri penurunan lima hari beruntun. Sementara paga pagi ini, logam mulia tersebut terkoreksi tipis 0,12 persen.
"Apa yang diuntungkan dari emas adalah memberikan stabilitas lebih, dan semakin banyak investor yang melihat itu. Ini adalah perpindahan dari aset berisiko ke aset safe-haven," ungkap Kepala operasional Allegiance Gold Alex Ebkarian.
"Prospek emas tetap kuat, tetapi kita mengalami lebih banyak volatilitas, dan tergantung pada dampak pemotongan suku bunga. Jika The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 0,5 persen, kami memprediksi akan ada lonjakan yang lebih besar di pasar logam," tambah dia.
Di sisi geopolitik, pembunuhan anggota senior kelompok militan Hamas dan Hezbollah pekan lalu meningkatkan kemungkinan serangan balasan oleh Iran terhadap Israel. Emas dianggap sebagai lindung nilai (hedge) terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi serta cenderung berkembang di lingkungan suku bunga rendah.
| Baca juga: Habis Ngasih Diskon Banyak, Harga Emas Dunia Mulai Stabil |
Perkiraan pemangkasan suku bunga Fed
Broker seperti J.P. Morgan, Citigroup, dan Wells Fargo memprediksi pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) oleh Fed pada September setelah rilis data pekerjaan AS pekan lalu.
Pasar memperkirakan peluang 72 persen untuk pemangkasan suku bunga The Fed 50 bps pada September, meningkat dari 70 persen pada Senin, menurut Alat FedWatch CME, dengan tambahan pemotongan yang diantisipasi pada Desember.
Data AS menunjukkan ada 233 ribu klaim pengangguran awal pekan lalu, di bawah 240 ribu yang diperkirakan oleh ekonom dan turun dari 250 ribu pada pekan sebelumnya, mengurangi kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi terbesar di dunia.
Harga emas sempat jatuh sebanyak tiga persen pada perdagangan Senin, terjebak dalam penjualan global yang dipicu oleh kekhawatiran resesi AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
