Mengutip Antara, Senin, 17 Januari 2022, kepala-kepala negara akan bergabung dengan para pemimpin perusahaan dan tokoh terkemuka lain pekan ini untuk membahas isu-isu paling penting di dunia -dari perubahan iklim hingga kesetaraan vaksin covid-19- pada konferensi WEF Davos Agenda 2022.
Pertemuan daring tersebut akan menjadi batu loncatan dalam konferensi tingkat tinggi tahunan WEF yang biasanya digelar di resor pegunungan Davos di Swiss pada musim dingin dan dihadiri orang-orang kaya dan berkuasa di dunia.
Berikut adalah sejumlah data terkait kesenjangan global:
- Menurut badan bantuan Oxfam para triliuner telah mencatat lonjakan dalam kekayaan mereka selama pandemi.
- 10 orang terkaya di dunia bertambah kaya sebesar USD15 ribu (Rp215 juta) per detik atau USD1,3 miliar (Rp18,6 triliun) per hari selama pandemi.
- Harta mereka melebihi gabungan harta yang dimiliki 3,1 miliar penduduk miskin di dunia.
- Seorang triliuner baru muncul setiap 26 jam sejak awal pandemi.
- Lebih dari 160 juta orang diperkirakan jatuh miskin selama krisis kesehatan saat ini.
- Kesenjangan di antara negara-negara di dunia diperkirakan meningkat untuk kali pertama dalam sebuah generasi. Kesenjangan juga semakin lebar di dalam sebuah negara.
- Menurut Bank Dunia negara-negara kaya pulih lebih cepat. Pendapatan mereka pada 2023 kemungkinan akan kembali ke tingkat sebelum pandemi, namun negara-negara berkembang akan mengalami penurunan rata-rata empat persen.
- Pada 2023, Bank Dunia mengatakan, pendapatan per kapita kemungkinan akan tetap di bawah level 2019 di 40 negara berkembang.
- Menurut laporan Oxfam kesenjangan menyumbang 21.300 kematian per hari atau satu kematian per empat detik.
- Sekitar 5,6 juta orang di negara-negara miskin meninggal tiap tahun karena keterbatasan memperoleh layanan kesehatan, sementara kelaparan membunuh lebih dari 2,1 juta orang per tahun.
- Rasio pasien covid-19 yang meninggal di negara-negara berkembang diperkirakan dua kali lebih besar daripada di negara-negara kaya.
- Hanya tujuh persen lebih penduduk di negara-negara miskin telah menerima satu dosis vaksin dibandingkan dengan lebih dari 75 persen di negara-negara kaya.
- Satu persen orang paling kaya di dunia membuang dua kali lebih banyak karbon dioksida dibandingkan dengan 50 persen orang miskin.
- Jika tidak dikendalikan, perubahan iklim akan mendorong 132 juta orang ke jurang kemiskinan ekstrem pada 2030, menurut perkiraan Bank Dunia.
- Pandemi juga telah memundurkan kemajuan global dalam kesetaraan gender. Wanita akan memerlukan waktu hampir 136 tahun agar dapat setara dengan pria, naik dari angka 99 tahun pada saat prapandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News