Emas dunia. Foto: AFP.
Emas dunia. Foto: AFP.

Rawan Aksi Ambil Untung, Emas Terperosok ke USD2.302/Ons

Arif Wicaksono • 04 Mei 2024 08:03
New York: Emas dunia jatuh ke level terendah satu bulan pada hari Jumat, 3 Mei 2024. Emas dunia melemah walaupun lemahnya data Amerika Serikat (AS) bisa mendorong The Fed menurunkan suku bunga.
 
baca juga:  Mulai Meredup, Emas Antam Termahal Dijual Rp1,258 Miliar

Dikutip dari CNBC International, Sabtu, 4 Mei 2024, harga emas dunia di pasar spot turun 0,05 persen menjadi USD2,302.09 per ons dalam perjalanan menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut yang sejauh ini turun 1,8 persen. Emas berjangka AS sedikit lebih tinggi pada USD2,311 per ons.
 
Harga emas anjlok  setelah melonjak setinggi USD2,320.78 per ons segera setelah rilis data yang menunjukkan nonfarm payrolls AS meningkat sebesar 175,000 pekerjaan pada bulan lalu, lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 243,000.
 
Sementara itu, tingkat pengangguran meningkat menjadi 3,9 persen dari 3,8 persen. Laporan ketenagakerjaan juga menunjukkan pertumbuhan upah tahun-ke-tahun paling lambat sejak Juni 2021.

Emas telah naik sekitar 11 persen tahun ini, mencapai rekor intraday pada 19 April, bahkan ketika jadwal pemotongan suku bunga The Fed telah diundur. Reli selama dua bulan terakhir ini dikaitkan dengan kuatnya pembelian oleh bank sentral, permintaan dari pasar Asia, terutama Tiongkok, dan konflik di Ukraina dan Timur Tengah.
 
Sebagai tanda harga tinggi mungkin menghalangi beberapa pembeli ritel, US Mint Inc. melaporkan penjualan koin emas American Eagle turun menjadi 15,500 ons pada April, turun sekitar sepertiga dari bulan sebelumnya, dan kurang dari sepersepuluh dari bulan sebelumnya. volume terjual pada April 2023.

peluang penurunan suku bunga

Emas mendapatkan dukungan setelah para pejabat The Fed dengan suara bulat memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuan federal fund sebesar 5,25 persen hingga 5,5 persen, menyusul serangkaian data yang menunjukkan masih adanya tekanan harga dalam perekonomian Amerika Serikat (AS).
 
The Fed mencatat kurangnya kemajuan lebih lanjut dalam inflasi, namun tetap menggunakan istilah yang mengacu pada penurunan suku bunga di masa depan, menunjukkan bias pelonggaran tetap ada, jelas pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
 
"Kemungkinan kecil kebijakan suku bunga berikutnya akan berupa kenaikan," ungkap Fed kembali menekankan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan