Ilustrasi. FOTO: AFP/MANILA BULLETIN
Ilustrasi. FOTO: AFP/MANILA BULLETIN

Bank Dunia Perkirakan Ekonomi Ukraina Terkontraksi 45,1% di 2022

Angga Bratadharma • 14 April 2022 11:01
Washington: Bank Dunia atau World Bank mengungkapkan ekonomi Ukraina kemungkinan berkontraksi secara mengejutkan sebanyak 45,1 persen di tahun ini. Pasalnya invasi Rusia telah menutup bisnis, memangkas ekspor, dan membuat kegiatan ekonomi tidak mungkin dilakukan di sebagian besar negara itu.
 
Mengutip The Business Times, Kamis, 14 April 2022, Bank Dunia juga memperkirakan output Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia di 2022 turun sebanyak 11,2 persen karena sanksi keuangan yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya pada bank Rusia, perusahaan milik negara, dan lembaga lainnya.
 
Bank Dunia menambahkan kawasan Eropa Timur, yang terdiri dari Ukraina, Belarusia, dan Moldova, diperkirakan menunjukkan kontraksi PDB sebesar 30,7 persen di tahun ini, karena guncangan perang dan gangguan perdagangan.

Pertumbuhan pada 2022 di kawasan Eropa Tengah, yang terdiri dari Bulgaria, Kroasia, Hongaria, Polandia, dan Rumania, akan dipotong menjadi 3,5 persen dari 4,7 persen sebelumnya karena masuknya pengungsi, harga komoditas yang lebih tinggi, dan kepercayaan yang memburuk yang menekan permintaan.
 
Untuk Ukraina, laporan Bank Dunia memperkirakan lebih dari separuh bisnis negara itu tutup, sementara yang lain masih beroperasi dengan baik di bawah kapasitas normal. Penutupan pengiriman Laut Hitam dari Ukraina telah memotong sekitar 90 persen ekspor biji-bijian negara itu dan setengah dari total ekspornya.

Perang membuat kegiatan ekonomi tidak berjalan

Bank Dunia mengatakan perang telah membuat kegiatan ekonomi tidak mungkin dilakukan di sebagian besar negara itu, dan mengganggu operasi penanaman dan panen pertanian. Perkiraan kerusakan infrastruktur melebihi USD100 miliar pada awal Maret -sekitar dua pertiga dari PDB Ukraina 2019.
 
Bank Dunia mengatakan perkiraan kontraksi 45,1 persen tidak termasuk dampak penghancuran infrastruktur fisik, tetapi mengatakan ini akan merusak output ekonomi di masa depan, bersama dengan arus keluar pengungsi Ukraina ke negara lain.
 
"Invasi Rusia memberikan pukulan besar bagi ekonomi Ukraina dan telah menimbulkan kerusakan besar pada infrastruktur. Ukraina membutuhkan dukungan keuangan besar-besaran segera karena berjuang untuk menjaga ekonominya tetap berjalan," pungkas Wakil Presiden Bank Dunia untuk Eropa dan Asia Tengah Anna Bjerde.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan