Ekonomi Tiongkok tengah berupaya menyeimbangkan langkah pemulihan dengan transformasi menuju pertumbuhan yang lebih berkualitas.
Ekonomi Tiongkok tengah berupaya menyeimbangkan langkah pemulihan dengan transformasi menuju pertumbuhan yang lebih berkualitas.

Tiongkok Menuju Pertumbuhan Berkualitas: Tantangan dan Arah Baru Pemulihan Ekonomi

Arif Wicaksono • 16 Oktober 2025 16:12
Singapura: Ekonomi Tiongkok tengah berupaya menyeimbangkan langkah pemulihan dengan transformasi menuju pertumbuhan yang lebih berkualitas. Dalam masa transisi yang menantang ini, beberapa sektor baru menunjukkan geliat positif, sementara permintaan domestik masih tertahan akibat pelemahan sektor properti dan ketidakpastian global.
 

Menurut proyeksi terbaru dari ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), produk domestik bruto (PDB) Tiongkok diperkirakan tumbuh 4,8 persen pada 2025 dan 4,4 persen pada 2026. Angka ini diambil dari hasil Annual Consultation Visit (ACV) yang dilakukan tim AMRO di Tiongkok pada akhir Agustus hingga pertengahan September 2025.
 
Tim yang dipimpin oleh Ekonom Utama Jae Young Lee bersama Direktur AMRO Yasuto Watanabe dan Ekonom Kepala Dong He berdiskusi dengan para pembuat kebijakan mengenai arah ekonomi jangka pendek, risiko utama, serta strategi kebijakan untuk menopang pemulihan dan mempercepat reformasi struktural.

Pemulihan yang Tidak Merata

“Pemulihan pascapandemi berjalan mantap, tapi dengan dua kecepatan,” ujar Lee.
 
“Sektor-sektor baru seperti manufaktur hijau dan teknologi tinggi tumbuh cepat, sementara mesin pertumbuhan tradisional, seperti properti dan konsumsi massal, masih tersendat.” tambah dia. 

Kinerja ekonomi mulai membaik sejak kuartal IV 2024 dan berlanjut hingga paruh pertama 2025. Kebijakan fiskal ekspansif menjadi motor utama yang mendorong konsumsi rumah tangga, yang kini menyumbang lebih dari separuh pertumbuhan PDB semester pertama 2025.
 
Ekspor juga memberikan kontribusi penting, terutama karena banyak produsen mempercepat pengiriman barang sebelum potensi kenaikan tarif baru dari Amerika Serikat. Di sisi lain, stimulus fiskal membantu meningkatkan penjualan ritel dan investasi infrastruktur, namun daya beli masyarakat masih lemah karena pendapatan rumah tangga tumbuh lambat dan pasar properti belum pulih sepenuhnya.
 
Kombinasi antara kompetisi ketat, kehati-hatian konsumen, dan ekspansi kapasitas industri menekan harga secara umum. Inflasi inti nyaris tak bergerak, sementara inflasi keseluruhan diperkirakan stagnan pada 0,0 persen di 2025 dan hanya naik tipis menjadi 0,4 persen di 2026.

Awan Risiko di Langit Ekonomi

AMRO menilai keseimbangan risiko jangka pendek masih condong ke arah negatif. Tiongkok menghadapi campuran persoalan warisan dan tantangan struktural: mulai dari kelebihan pasokan di sektor properti, tekanan keuangan pemerintah daerah, hingga penurunan kualitas aset di sejumlah bank kecil dan menengah.
 
Selain itu, faktor jangka panjang seperti penuaan populasi, dampak perubahan iklim, serta meningkatnya fragmentasi geoekonomi menjadi hambatan baru.
 
Dari luar negeri, ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat masih menjadi faktor utama yang membayangi ekspor. Jika kebijakan proteksionis AS semakin diperketat—terutama yang berkaitan dengan investasi lintas batas dan teknologi—maka sentimen bisnis dan pasar keuangan Tiongkok bisa terguncang lebih dalam.
 
Pemerintah Tiongkok telah mengambil langkah fiskal ekspansif sepanjang 2025 untuk menjaga momentum pemulihan. Program-program seperti skema tukar tambah untuk konsumen, transfer fiskal yang dipercepat, serta subsidi nasional untuk penitipan anak menjadi bagian dari strategi memperkuat permintaan domestik.
 
Dengan risiko perlambatan yang masih besar, AMRO menilai kebijakan fiskal perlu tetap ekspansif pada 2026, disertai stimulus yang lebih terarah. Di sisi moneter, bank sentral mempertahankan sikap akomodatif, dengan suku bunga rendah dan likuiditas berlimpah.
 
Namun, lemahnya kepercayaan pelaku ekonomi membuat permintaan kredit tetap redup.
Karena itu, pelonggaran moneter lanjutan dinilai masih diperlukan untuk mengurangi beban utang riil sekaligus menopang pemulihan kepercayaan sektor swasta. AMRO juga menekankan pentingnya koordinasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam menstabilkan pasar properti.
 
Kebijakan perumahan yang lebih fleksibel dan sesuai karakteristik tiap kota—serta jaminan penyelesaian rumah yang sudah dijual dipandang krusial untuk mengembalikan kepercayaan pembeli.

Arah Baru Menuju Pertumbuhan Berkualitas

Ke depan, Tiongkok perlu menata kembali sistem fiskal agar lebih sehat dan berkelanjutan. Reformasi hubungan antara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat penting untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang.
 
AMRO menekankan perlunya pergeseran menuju konsumsi rumah tangga yang lebih tangguh dan inklusif, dengan meningkatkan porsi pendapatan tenaga kerja dalam ekonomi nasional. Pendekatan fiskal yang berorientasi pada rakyat melalui peningkatan layanan publik, perlindungan sosial, dan investasi modal manusia akan menjadi pondasi bagi pertumbuhan yang lebih seimbang.
 
Selain itu, reformasi industri dan pasar keuangan juga dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi investasi dan memperkuat daya saing sektor swasta. Investasi yang selama ini terkonsentrasi di beberapa sektor perlu dikalibrasi ulang agar lebih produktif dan mendukung transformasi hijau serta digital.
 
Dalam lanskap global yang makin terfragmentasi, Tiongkok masih memiliki peluang besar untuk memainkan peran utama dalam menegakkan sistem perdagangan berbasis aturan internasionalselama reformasi domestiknya selaras dengan standar global yang transparan dan adil.
 
Tim AMRO menyampaikan apresiasi atas keterbukaan dan kerja sama otoritas Tiongkok selama misi konsultasi. Mereka menilai dialog yang konstruktif dan transparan menjadi fondasi penting bagi kebijakan ekonomi Tiongkok dalam menavigasi masa transisi ini dari sekadar mengejar pertumbuhan tinggi menuju pertumbuhan yang lebih bermakna dan berkelanjutan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan