Secara khusus, FJCCIA menekankan upaya-upaya yang diperlukan untuk memajukan lebih lanjut, seperti menetapkan standar dan pedoman untuk memperluas investasi hijau, melindungi kekayaan intelektual, dan memastikan tata kelola data yang tepat dalam transaksi e-commerce, serta mengembangkan aturan yang terkait dengan pengembangan dan mobilitas sumber daya manusia.
Seiring dengan upaya negara-negara dan kawasan seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Uni Eropa untuk memperkuat hubungan mereka dengan ASEAN, Jepang yang memiliki rantai pasokan yang kuat di kawasan ini akan bekerja sama dengan ASEAN untuk mengatasi masalah dan isu-isu bersama.
Ketua FJCCIA dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Jepang di Vietnam (JCCIVN), Wakayabashi Koichi menyatakan keprihatinannya tantangan terbaru terhadap sistem perdagangan bebas meningkatkan ketidakpastian dalam ekonomi regional dan berdampak negatif terhadap lingkungan bisnis.
Dia menekankan "‘Modal plus Lapangan Kerja’ saja tidak cukup bagi ASEAN untuk mengatasi jebakan negara berpenghasilan menengah.
“Sebaliknya, kami mengadvokasi sebuah model yang mencakup Teknologi dan Pengetahuan sebagai komponen penting untuk pembangunan berkelanjutan." jelas dia dalam keteranganya, Kamis, 31 Juli 2025.
Dia menekankan langkah-langkah proteksionis dan pembatasan sedang meningkat dalam pengiriman dan rantai pasokan, yang menyebabkan peningkatan ketidakpastian.
Perkembangan ini tidak hanya mempengaruhi arus perdagangan tetapi juga mengubah pola investasi dan strategi bisnis. Basis produksi dapat bergeser dengan cepat sebagai respons terhadap situasi internasional dan permintaan pasar.
“Pelaku bisnis Jepang percaya bahwa investasi, khususnya termasuk transfer teknologi dan pengetahuan, sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan di ASEAN, daripada hanya berfokus pada modal dan lapangan kerja,” tegas dia.
Perusahaan Jepang dapat menawarkan dua keuntungan utama yakni pengembangan sumber daya manusia yang sangat terampil dan dukungan untuk industri. Kedua, promosi industri bernilai tambah tinggi di dalam wilayah.
FJCCIA sangat yakin permintaan mereka tahun ini akan berkontribusi pada peningkatan daya tarik bisnis ASEAN secara keseluruhan.
Mereka telah mengadakan dialog tahunan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN sejak 2008, mengumpulkan umpan balik dari perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara. Mereka juga mengusulkan langkah-langkah untuk meliberalisasi perdagangan dan investasi dengan perdagangan yang efisien serta peningkatan proses logistik dan bea cukai.
FJCCIA menekankan dukungan untuk pemasok lokal guna meningkatkan kemampuan teknis dan meningkatkan kandungan lokal serta memastikan konektivitas melalui standar yang diselaraskan dan logistik yang efisien.
Dengan mengakui transformasi hijau sebagai keharusan universal ASEAN harus menetapkan insentif standar yang jelas dan mekanisme penetapan harga karbon untuk mempercepat investasi.
Menyoroti kebutuhan untuk stabilisasi lebih lanjut kerangka peraturan seperti Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik Langsung (DPPA) dan Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas (EPR), seiring dengan masuknya perusahaan Jepang ke sektor-sektor seperti energi, infrastruktur, dan daur ulang.
Fokus pelaku industri Jepang
Pelaku industri Jepang berfokus pada perlindungan kekayaan intelektual dalam e-commerce dan tata kelola data yang kuat serta menekankan pentingnya sistem yang aman dan transparan untuk inovasi dan kepercayaan dalam transformasi digital.Mendukung pengembangan dan penempatan strategis sumber daya manusia.Ini termasuk meningkatkan mobilitas lintas batas, mendukung pendidikan dan pelatihan, serta memastikan bakat disesuaikan dengan peluang dan lokasi yang tepat dalam perusahaan Jepang.
Presiden JETRO, Kataoka menekankan penting bagi Jepang dan ASEAN untuk berbagi arah dan tujuan yang sama, serta bersama-sama memilih tindakan apa yang akan diambil untuk mencapainya.
Dia kemudian memperkenalkan arah masa depan untuk kerja sama konkret dan inisiatif JETRO, yang meliputi restrukturisasi dan diversifikasi rantai pasokan, memperkuat kerja sama di bidang digital dan meningkatkan kolaborasi di sektor hijau.
FJCCIA terdiri dari kamar dagang Jepang dari sembilan negara ASEAN dan, per Juni 2025, memiliki 7.304 perusahaan anggota, menjadikannya federasi terbesar di kawasan ASEAN. Sejak tahun 2008, FJCCIA telah mengadakan dialog tahunan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id