Dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 13 Oktober 2022, selain itu, pertemuan ini juga membahas progres pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi covid-19, upaya pengendalian inflasi, serta dukungan World Bank bagi Indonesia untuk reformasi perpajakan dan sektor keuangan.
Adapun Sri Mulyani Indrawati menghadiri berbagai pertemuan penting dalam kunjungan kerja ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada 10-16 Oktober 2022. Kunjungan kerja ini dilakukan untuk memimpin pertemuan Finance Ministers and Central Bank Governor (FMCBG) G20 keempat.
Selain itu, melakukan pertemuan informal ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) dan menghadiri rangkaian pertemuan tahunan International Monetary Fund-World Bank Group (IMF-WBG)
Baca: Kinerja Ciamik, Bursa Indonesia Terbaik ke-5 di Dunia |
Pada kesempatan tersebut, Menkeu menjelaskan prioritas Indonesia di samping pemulihan ekonomi nasional saat ini di antaranya ketahanan pangan dan energi serta mitigasi perubahan iklim di tingkat global. Karenanya Menkeu mengajak World Bank untuk lebih terlibat dalam pencapaian berbagai agenda penting ini, baik dari sisi pendanaan maupun nonpendanaan.
Sementara terkait isu G20, Indonesia memberikan update dan mencari dukungan terkait agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia khususnya di Jalur Keuangan, seperti dalam aksi jangka menengah untuk ketahanan pangan.
Untuk perubahan iklim, Indonesia menyambut dukungan Bank Dunia mendorong inisiatif dekarbonisasi Indonesia secara adil dan terjangkau melalui transisi energi, Country Platform, nilai ekonomi karbon, dan pembiayaan iklim inovatif.
Sedangkan secara khusus, Presiden Bank Dunia David Malpass mengapresiasi Indonesia yang telah memberikan kontribusi pada Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) G20 yang dikelola oleh World Bank.
Merespons berbagai isu yang dikemukakan Menkeu, Malpass menyampaikan bahwa Bank Dunia akan terus menggunakan berbagai sumber daya untuk mendukung pemulihan global termasuk meningkatkan ketahanan pangan, arsitektur kesehatan global, transisi energi, perubahan iklim, dan sebagainya.
Khusus untuk kebijakan Indonesia, Presiden Malpass memuji langkah untuk menurunkan biaya subsidi dan menegaskan kembali komitmen Bank Dunia untuk mendukung reformasi sektor energi Indonesia sebagai bagian dari upaya transisi energi.
Menkeu dan Presiden Malpass mengeksplorasi cara-cara yang dapat digunakan untuk memperkuat upaya penurunan emisi gas rumah kaca dengan menggarisbawahi dana perwalian (trust fund) Bank Dunia dan Scaling Up Climate by Lowering Emissions (SCALE) yang akan datang.
Presiden Malpass juga melihat manfaat besar yang dinikmati Indonesia dari penyaluran bantuan sosial yang disalurkan langsung ke masyarakat, termasuk bantuan sosial pangan dan BBM, dan mendorong pendekatan serupa dalam menghadapi risiko kenaikan harga pangan. Presiden Malpass menyampaikan dukungannya pada agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News